Ibu tidak pernah menganggap karyawannya sebagai bawahan, tetapi saudara perempuan. Ibu tidak hanya membuka lapangan pekerjaan di desa, tapi juga konsultasi rumah tangga karena semua karyawan perempuannya curhat tentang masalah-masalah pribadi mereka. Kata Ibu, ini merupakan strategi untuk membangun solidaritas sesama rekan kerja.
Ibu tidak pernah mempelajari feminisme, tetapi tindakannya telah mencerminkan semangat pemberdayaan perempuan.
Janda dianggap sebagai antitesis dari ibu yang ideal.
Ibuku sekuat kapiten dan pelaut, bertahan merawat anak-anakku yang ditinggal ibunya di penjara.
Penjara memberi sekat antara napi perempuan dengan orang terpenting dalam hidupnya: Ibu.
“Apa pun yang terjadi pada Ibu, aku tahu Ibu sudah melawan.”
Subsidi penitipan anak perlu diterapkan oleh pemerintah untuk mengurangi beban ganda perempuan pekerja.
Masyarakat kita terlalu mendewakan sosok ibu yang sempurna tanpa melihat ada peran ayah dalam sebuah keluarga.