Kamu sering mendapat SMS-SMS enggak jelas yang berisi pemberitahuan memenangkan hadiah puluhan bahkan ratusan juta rupiah? Si pengirim SMS mengatasnamakan diri mereka dari lembaga-lembaga besar yang kita tahu, dan menyertakan tautan ke sebuah website yang sekilas meyakinkan. Nah, hati-hati, ini merupakan salah satu modus penipuan atau juga sering kita sebut dengan scamming.
Modus lainnya, mungkin kamu pernah tiba-tiba ditelepon nomor tidak dikenal, yang mengatasnamakan dari pihak bank, dan mengatakan ada masalah dengan rekeningmu. Wah itu sih benar-benar tukang tipu.
Sebetulnya, apa sih yang dinamakan scam atau scamming itu? Scam atau scamming adalah trik menipu seseorang, demi mendapatkan uang dengan berbagai cara. Salah satu contoh paling jamak memang telepon dari nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan dari bank. Mereka pun mulai bertanya-tanya data pribadi terkait dengan info rekeningmu, agar mereka dapat menguasai akun rekening bank dan mulai menyedot tabunganmu.
Baca juga: Manipulasi ‘Consent’ dan Relasi Kuasa di Balik Kekerasan Berbasis Gender Online
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bentuk penipuan atau scamming ini ada banyak bentuknya. Dikutip dari laman Scamwatch dari Australian Competition & Consumer Watch, ada beberapa bentuk penipuan yang sering ditemukan, beberapa di antaranya adalah:
- Penipuan dengan mencuri data dan informasi pribadimu untuk membobol akun rekening bank atau disebut juga dengan pishing.
- Penipuan lewat marketplace.
- Penipuan dengan dalih mereka mentransfer uang kepadamu lebih dari jumlah yang ditentukan, dan memintamu untuk mengembalikan kelebihan uang tersebut,
- Penipuan dengan modus lowongan kerja, namun alih-alih mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, pelaku malah meminta sejumlah uang dengan dalih untuk pembayaran di muka.
- Penipuan dengan skema piramida
- dan modus penipuan love scamming.
Dalam artikel ini, saya ingin lebih membahas soal love scamming, karena beberapa kali saya mendengar teman saya jatuh dalam modus yang sama. Love scamming merupakan modus penipuan di mana sang penipu memanfaatkan seseorang yang memang tengah mencari pasangan, biasanya lewat aplikasi dating apps, dengan cara berpura-pura menjadi calon pasangan potensial. Para penipu ini memainkan perasaan korban agar ia dengan mudah memberikan uang pada mereka.
Dalam laman scamwatch disebutkan, biasanya para penipu ini menggunakan foto dan data pribadi seseorang, dan berpura-pura menjadi diri orang tersebut. Yang paling sering adalah mereka berpura pura menjadi pekerja asing yang tengah bekerja di Indonesia, atau berencana untuk ke Indonesia. Perlu diingat, modus ini juga termasuk dalam kekerasan berbasis gender online.
Baca juga: Menciptakan Ruang Online yang Aman bagi Anak Perempuan
Sekilas profil mereka menarik dan dapat dipercaya. Setelah itu, yang membuat kita semakin nyaman, ketika sikap mereka juga sopan dan supel. Ketika kamu sudah nyaman, mereka mencoba mengarahkanmu untuk berpindah ke aplikasi private chat, seperti email, Line, Whatsapp, dan lain sebagainya. Perlu diingat, mereka akan sangat intens dan sangat romantis terhadapmu dalam waktu yang sangat-sangat singkat.
Pokoknya, mereka akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan perhatian dan afeksi kamu, bahkan sampai di titik mereka mengaku rela datang ke Indonesia untuk menemuimu, dan akan memesan tiket secepatnya. Saat mereka mendapat kepercayaan darimu, mereka pun mulai berani untuk meminjam uang darimu, atau menanyakan soal kartu kredit. Seringkali mereka melakukan hal ini dengan dalih ada salah satu anggota keluarga mereka yang sakit dan membutuhkan uang besar.
Ini sih sudah sangat red flag ya, tetapi masih banyak orang yang jatuh dalam penipuan seperti ini. Ada lagi, nih modus lain dari love scamming, di mana mereka mengirimkan kamu barang-barang mahal, seperti laptop atau ponsel dan memintamu untuk mengirimkannya lagi ke suatu tempat. Mereka juga tidak segan mengirimkan sejumlah uang ke rekening kamu dan meminta kamu untuk mengirimkan kembali ke rekening lain.
Ingat! Ini bukan bentuk dari kepercayaannya padamu, tetapi ia ingin menggunakan dirimu sebagai tempat pencucian uang, yang juga termasuk tindak kejahatan.
Lalu bagaimana menghindari love scamming ini? Berdasarkan tips dari scamwatch Australia, berikut ini beberapa tanda-tanda bahaya jika seseorang berpotensi akan melakukan love scamming padamu.
1. Profil Media Sosialnya Tak Konsisten Merupakan Ciri Seseorang Akan Melakukan Love Scamming
Kamu bisa memeriksa, apakah foto yang mereka gunakan adalah foto asli dengan menggunakan google image search, atau bisa juga memeriksa apakah nama mereka benar adanya, lewat pencarian Google.
Baca Juga: Infografik: Jenis-jenis Kekerasan Berbasis Gender Online
2. Baru Ngobrol Beberapa Hari, dan Mereka Langsung Bilang Suka
Percayalah, para tukang tipu di dating apps ini juga gampang betul mengumbar cinta dan afeksi pada korbannya, agar sang korban jatuh ke modus scamming mereka. Jika kamu bertemu dengan.
3. Pelaku Love Scamming Senang Umbar Janji Manis
Selain gampang mengumbar kata cinta, mereka juga senang sekali mengumbar janji manis. Bilangnya, bulan depan akan tiba di Indonesia, tetapi nyatanya tak kunjung datang juga. Alasannya sangat beragam, dan terkadang bikin dahi berkerut juga.
Ketika kamu menemukan orang yang seperti ini, ada baiknya blok aja, deh.
4. Setelah Mendapatkan Kepercayaanmu, Ujung-ujungnya Akan Pinjam Uang
Setelah kepercayaan kamu mereka dapatkan, percayalah sebentar lagi mereka bakal meminta uangmu dengan berbagai alasan. Mau itu keluarganya yang lagi sakit, kecelakaan, atau mungkin meninggal dunia, saya sarankan jangan percaya dengan omongannya, dan bukan urusanmu juga jika anggota keluarganya kenapa-napa.
Baca Juga: Riset: 56 Persen Pelaku KBGO adalah Orang Terdekat
5. Mereka Meminta Lebih
Ini mungkin seperti bunyi pepatah, sudah meminta hati jantung pun juga diminta, alias nggak tahu diri banget. Ketika kita tidak mengirimkan uang yang diminta, mereka bakal sangat memaksa banget, sampai keinginan mereka dituruti.
Comments