Pertumbuhan dokumenter lokal dan Asia Tenggara diharap semakin cepat lewat ajang Docs By The Sea Accelerator 2021. Acara yang tahun ini digelar secara daring ini sedianya bakal berlangsung pada 16 Agustus - 4 September 2021. Ini adalah bagian dari perhelatan tahunan Docs By The Sea yang memberi kesempatan sutradara dan produser Asia Tenggara mengakses pasar internasional dan berjejaring dengan profesional lain di industri dokumenter.
Perhelatan ini terselenggara berkat kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama-sama dengan In-Docs, lembaga nirlaba yang berkomitmen untuk membangun masyarakat yang terbuka melalui film dokumenter.
“Di era pandemi COVID-19, dengan semangat gotong-royong kita perlu memajukan industri film dokumenter tanah air dan membuka peluang bagi para sineas untuk dapat mengakses pasar internasional, melalui program Docs By The Sea Accelerator ini kami mengharapkan dapat menghasilkan film-film berkualitas, sarat makna dan siap bersaing di dunia internasional," ungkap Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo, dikutip dari siaran resmi, pekan lalu.
Baca juga: 5 Alasan Film ‘Ali & Ratu Ratu Queens’ Layak Ditonton
Tak hanya itu, imbuhnya, program Docs By The Sea ini juga diharapkan menjadi peluang emas bagi sineas dokumenter untuk menyelesaikan permasalahan pendanaan yang menjadi hambatan utama dalam berkarya.
Sebagai informasi, tahun lalu, Docs By The Sea telah sukses menyelenggarakan lab dokumenter dan forum pitching virtual perdananya yang menghadirkan 86 sineas, 37 proyek film dokumenter, dan melibatkan 8 negara di Asia Tenggara.
Forum dokumenter ini konon berhasil menelurkan proyek film yang kemudian mendapatkan kesempatan berpartisipasi di beberapa forum dokumenter bergengsi di dunia. Di antaranya IDFAcademy untuk film Some Women dan Breaking The Cycle serta DOK Co-Pro Market 2020 dari DOK Leipzig untuk film Baby Jackfruit Baby Guava.
Sementara tahun ini menghadirkan 23 proyek film dan 51 peserta dari 9 negara di Asia Tenggara. Proyek-proyek ini sudah melalui proses pra-seleksi selama Maret hingga Mei 2021. Proyek yang terpilih akan berpartisipasi ke dalam 3 lab, yakni Storytelling Lab (Lab Pengembangan Cerita), Editing Lab (Lab Penyuntingan Film), dan Creative Producing Lab (Lab Produksi Kreatif). Masing-masing proyek juga akan mendapatkan kesempatan mentorship melalui One-on-One Meetings bersama dengan pakar industri dokumenter dan Pitching Session untuk mempresentasikan proyek mereka.
Baca juga: Dokumenter ‘You & I’ dan Masa Tua yang Tak Terelakkan
Beragamnya acara ini membuat Docs by The Sea layak dinanti. Ini selaras dengan pernyataan Direktur Eksekutif In-Docs, Gugi Gumilang dalam rilis yang sama. Ia berujar, “Kami sangat bangga melihat antusiasme yang diterima Docs By The Sea dari tahun ke tahun. Di tengah situasi seperti ini, sineas film dokumenter di Asia Tenggara tetap menunjukkan komitmen dan kegigihan mereka untuk menyampaikan sebuah cerita yang unik dan kuat ke audiens internasional. Docs By The Sea Accelerator tahun ini juga sangat spesial bagi In-Docs karena ini adalah pertama kalinya kami memberikan cash prize kepada 1 proyek film Indonesia.”
Comments