Menjadi podcaster di era kini berarti mesti siap menghadapi tantangan untuk menggaet banyak pendengar sekaligus tetap mempertahankan karakteristik atau kekhususan dari podcast yang dimiliki.
Apalagi saat ini, siapa saja sudah bisa membuat konten podcast-nya sendiri, mulai dari mahasiswa, peneliti, media, sampai para influencer dan public figure yang memiliki banyak pengikut.
Karakteristik Podluck Podcast Network
Salah satu jaringan podcast di Indonesia dengan banyak konten yang menarik adalah Podluck Podcast Network. Jaringan ini hadir sebagai channel podcast multisegmen yang membahas berbagai topik gaya hidup dari kacamata para pekerja kreatif.
Berbeda dengan kebanyakan podcast kegemaran anak muda yang hanya membahas topik-topik kekinian atau viral di setiap episodenya, Podluck Podcast Network menyuguhkan obrolan-obrolan ringan dari perspektif alternatif, dikemas dengan narasi yang segar dan informatif mengenai hal-hal yang ada di sekitar kita, tapi kadang luput diperhatikan. Fokus-fokus kontennya bervariasi mulai dari dunia seni, budaya, ilustrasi, film, musik, buku, sampai hubungan asmara.
Kekhasan ini selalu Podluck Podcast Network pertahankan dengan strategi-strategi yang adaptif, tapi juga disukai pendengarnya. Misalnya, dengan tetap mengutamakan topik-topik yang memang disukai para podcaster-nya dan tidak hanya mengikuti arus. Hal itu dilakukan agar bisa tetap menghasilkan obrolan yang hidup sebagai napas utama dari podcast.
“Kami enggak mau memaksakan bahas topik yang lagi tren. Paling ketika ada topik yang lagi trending, kalau masih nyambung dengan segmen kami, akan kami bahas menyesuaikan dengan konten kami sendiri. Kami bermain di kekhususan kami itu,” ujar salah satu pendiri Podluck Podcast Network, Patricia Wulandari.
Baca juga: Podcast Rekomendasi Magdalene yang Wajib Disimak
Program-program dalam Podluck Podcast Network
Podluck Podcast Network sendiri dibentuk pada akhir tahun 2017 oleh Patricia Wulandari dan Raymond Malvin. Awalnya, mereka hanya berniat mengarsipkan cerita-cerita mereka soal dunia ilustrasi yang keduanya tekuni. Tapi, ketertarikan keduanya di topik-topik lain, seperti, buku, seni, dan film, membuat mereka kemudian berniat membuat arsip dari berbagai skena di dunia kreatif. Semain lama, beberapa podcaster pun mulai bergabung dengan mereka dan menambah warna serta keunikan topik-topik yang dibahas.
Saat ini ada lima program podcast di bawah Podluck Podcast Network dengan berbagai isu dan latar belakang podcaster.
- Main Mata (Patricia Wulandari)
Podcast Indonesia ini berfokus mengulas berbagai jenis buku dan karya tulis, serta membahas berbagai kisah yang dimuat di dalamnya. Dalam podcast ini, Patricia Wulandari mengajak kita untuk menyelami berbagai dimensi dari suatu kisah atau persoalan dalam karya tulis, mulai dari sejarah, budaya, sosial, dan masih banyak lagi.
- I Think I Wanna Date You (Idha Umamah)
“I Think I Wanna Date You” semula lahir dari ketertarikan sang podcaster, Idha Umamah, tentang dunia kencan daring atau online dating. Tapi kini, “I Think I Wanna Date You” juga membahas berbagai isu-isu kencan yang lebih luas, termasuk seks dan relasi. Pendengar diajak untuk memandang problematika cinta di era modern ini dengan kacamata yang lebih terbuka.
- Cinta Itu Bisnis (Haya Serena)
Podcast yang membahas dinamika hubungan manusia ini tak kalah menarik karena membahas problematika percintaan dari sudut pandang psikologis. Podcaster-nya, Haya Serena, juga adalah seorang psikolog klinis yang punya ketertarikan khusus tentang hubungan manusia. Pendengar akan disuguhkan dengan berbagai obrolan yang menarik tentang relasi, mulai dari masalah ekonomi, menghadapi konflik, sampai putus cinta.
- Segara Biru (Putri Purnamasari dan Iqbal Winarno)
Segara Biru adalah podcast yang fokus membahas tentang laut dan rupa-rupa kisah di belakangnya dari sudut pandang sosial dan budaya.
- Cinema Paradisco (Gayatri Nadya)
Podcast ini fokus mengulas berbagai film dan serial dari sudut pandang penikmat film. Berbagai sineas lokal juga sering kali diundang untuk menceritakan keseruan dan lika-liku mereka saat membuat film.
Strategi Menjaga Eksistensi Podluck Podcast Network
Sebagai pemain lama, Patricia merasakan betul pesatnya perkembangan podcast di Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Awal-awal terjun, ia melihat dunia podcast masih begitu sederhana. Belum banyak orang yang membuat maupun mendengarkan podcast. Kebanyakan podcaster juga memilih SoundCloud sebagai platform publikasinya sebelum akhirnya Spotify menjadi platform yang populer digunakan untuk memublikasikan dan mendengarkan podcast.
“Seiring dengan perkembangan platform-nya, saat ini makin banyak orang dari berbagai kalangan yang membuat podcast. Menurutku ini yang membuat animonya semakin besar,” kata Patricia.
Hal itu membuat Patricia dan Podluck Podcast Network harus menjaga konsistensi pembuatan konten. Apalagi, saat ini ada jutaan konten yang bisa diakses para pengguna internet setiap harinya. Ketika seorang pembuat konten berhenti membuat dan mempublikasikan karyanya, orang-orang bisa mulai melupakan mereka.
“Orang lebih sering membicarakan sesuatu yang populer. Sementara, ada orang yang punya topik menarik, tapi enggak kedengeran. Kami enggak boleh berhenti bersuara supaya semangat podcast kami ini enggak ketutupan dengan berita-berita yang viral,” kata Patricia.
Baca juga: Dunia Podcast di Indonesia dan Representasi, Tantangan Perempuan
Ia juga menambahkan, “Makanya, Podluck Podcast ini jadi sebuah jaringan, supaya kami bisa menyemangati satu sama lain dan saling berdiskusi. Soalnya kalau kita kerja sendirian, sepi banget. Suka pengin ada teman-teman yang menemani dan nyemangatin.”
Untuk terus menjaga kualitas kontennya, Podluck Podcast Network mempunyai masa inkubasi bagi para podcaster dan calon podcasternya. Ketika para podcaster membuat konten, Podluck Podcast Network akan membantu dan memandu hal-hal teknis pembuatan kontennya, seperti cara take vocal yang baik, editing, pemilihan topik, sampai pengemasan.
Sembari mengarahkan, Patricia dan Raymond juga berbagi ilmu yang mereka miliki agar para podcaster bisa melakukan tahapan-tahapan produksinya sendiri selama mereka berkomitmen dengan Podluck Podcast Network.
Tips Memulai Podcast
Mengetahui besarnya minat dan antusiasme orang-orang Indonesia untuk membuat podcast, Patricia memberikan beberapa pesan bagi para calon podcaster untuk mulai merintis podcast-nya.
“Pelajari dan hargai mediumnya. Pelajari audio, gimana cara bikin audio yang baik. Kalau belum mau invest [di peralatan], cari tahu cara memanfaatkan alat yang ada sebaik-baiknya supaya hasil audionya bagus,” kata Patricia.
“Yang kedua, pilih topik yang emang kamu mau bahas dan suka. Karena kalau kamu suka, kamu bakal rela ngulik topik itu. Kalau awal-awal bikin [podcast] kan enggak dibayar nih, out of passion aja.”
Comments