Dalam karya fiksi, monster sebagian besar digambarkan sebagai makhluk jahat dan buruk rupa yang merupakan musuh manusia. Namun, Show The Monster, sebuah studio desain dan produsen pakaian lokal, menampakkan ragam bentuk monster yang merupakan personifikasi diri manusia dalam pameran mereka yang bertajuk SFX: Show the Monster.
Berlangsung pada 16 November sampai 14 Desember 2019 di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pameran tersebut menggunakan monster untuk mengajak masyarakat mengekspresikan dan menggali potensi diri. Ini adalah kali kedua Show the Monster hadir dengan monster-monster yang diilhami dari aktivitas sehari-hari.
“Awalnya adalah tagar #Showthemonster di akun Instagram saya. Setiap Kamis, kami rutin mengadakan program ‘monsterify’, membuat hal-hal di sekitar kita menjadi monster,” ujar Evan Aditya, pemilik Show the Monster, dalam acara konferensi pers SFX: Show The Monster 2nd Annual Collection Exhibition pekan lalu.
“Monster di sini dibaratkan sebagai potensi-potensi terpendam dari hal tersebut. Nah manusia pun juga memiliki monster tersebut, dan kita perlu membebaskan monsternya,” ujarnya.
Pameran ini menampilkan sejumlah ilustrator seperti Diela Maharani, Martcellia Liunic, Aditya Pratama, Isa Indra, WD Willy, Criwil, dan Robby Garcia. Hal ini, menurut Evan, dilakukan karena Show The Monster ingin memperlihatkan kehebatan ilustrator-ilustrator lokal kepada masyarakat, dan bagaimana saat ini industri desain kreatif tengah berkembang.
“Di Indonesia banyak sekali ilustrator-ilustrator lokal berbakat dan punya ciri khas desain masing-masing. Akan tetapi memang tantangannya, sebagian belum ada yang mengetahui bagaimana cara memonetisasi desain mereka,” ujar Evan.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Tony Hanggoro dari CIAYO COMIC, sebuah laman yang mengagregasi komik digital Indonesia dan salah satu pihak yang terlibat dari pameran ini. Tony mengatakan, salah satu misi dari CIAYO COMIC adalah memperkenalkan kreator-kreator lokal Indonesia di kancah dunia, namun hal ini masih terhalang oleh minimnya pengetahuan masyarakat tentang desain-desain ilustrator dan seniman tersebut.
“Para ilustrator ini kan memiliki audiens masing-masing. Kami berharap dari pameran ini, mereka bisa berbagi audiens masing-masing dan saling mengenalkan desain-desain yang kita punya,” ujar Tony.
Show The Monster juga berkolaborasi dengan Gowork, perusahaan penyedia ruang kerja bersama (co-working spaces), yang juga mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia lewat creative space yang dapat digunakan oleh para pelaku seni dan industri kreatif.
Vannesa Hendriadi, CEO dan Co-Founder dari GoWork, mengatakan creative space ini merupakan inovasi terbaru dari GoWork untuk menciptakan sebuah ruang kreatif dan serba guna untuk memberdayakan anggota GoWork dan pelaku industri kreatif.
“Kami sangat terbuka untuk berdiskusi dengan siapa pun yang ingin bekerja sama dengan GoWork. Karena GoWork bukan hanya sekadar event space biasa. Dengan ruang kreatif ini kami ingin menciptakan ekosistem untuk orang-orang kreatif juga brand,” ujar Vanessa.
Charlie Coulson selaku Brand Activation dari GoWork menambahkan, ruang kreatif ini sangat terbuka untuk seniman-seniman baru yang ingin memperlihatkan karya-karya mereka, namun memiliki keterbatasan anggaran untuk menyewa ruangan.
“Dari kolaborasi dengan Show the Monster ini kami ingin melihat seberapa besar antusiasme masyarakat juga para pelaku industri kreatif di Indonesia dengan creative space ini. Dengan kolaborasi perdana ini, kami jadi lebih tahu apa saja yang harus kami sediakan untuk mendukung para kreator di industri kreatif ini,” kata Charlie.
Comments