Beberapa tahun lalu kita dikejutkan oleh berita tentang seorang pegawai biro iklan berusia 27 tahun di Jakarta, yang meninggal dunia setelah bekerja selama 30 jam berturut-turut tanpa tidur. Hal itu menyadarkan banyak orang mengenai budaya dan beban kerja di industri kreatif yang menyebabkan para pekerjanya rentan masalah kesehatan fisik dan mental.
Dalam industri media, beban dan jadwal kerja berlebihan juga dihadapi banyak pekerja, membuat mereka rentan terkena stres, mental breakdown, dan depresi. Selain masalah kesehatan, kerentanan kondisi relasi kerja juga dialami oleh para pekerja media, misalnya oleh wartawan multimedia, sebuah profesi relatif baru yang belum teridentifikasi oleh undang-undang
Untuk itu, Serikat Pekerja Media & Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) mengadakan Work Life Balance Festival yang bertujuan memberikan ruang bagi para pekerja dari industri media dan kreatif untuk mengenal dan memahami relasi kerja, juga mengenai kesehatan dan keselamatan saat bertugas.
Memanfaatkan momen bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Nasional pada 12 Januari hingga 12 Februari, festival ini akan berlangsung pada 27-28 Januari 2018 di Studio Perum Produksi Film Negara, Jakarta Timur.
Selama setahun terakhir ini, SINDIKASI telah menjaring lebih dari 100 orang anggota dari berbagai latar belakang profesi di industri media dan kreatif, mengadakan kelas pendidikan ketenagakerjaan, forum pertemuan kasual di taman, diskusi, penyebaran informasi, serta pendampingan dan advokasi ketenagakerjaan.
Dalam Work Life Balance Festival, selain menghadirkan ruang untuk para pekerja berdiskusi dan juga berekspresi, acara ini juga akan menjadi ruang dialog antara pekerja, pembuat kebijakan, serta masyarakat agar bersama-sama mencari solusi yang akan dapat meningkatkan kondisi pekerja.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi berekspresi bagi segenap anggota serta simpatisan SINDIKASI sebagai bagian dari industri media dan kreatif—yang meski disebut sebagai ekonomi masa depan Indonesia, masih harus menghadapi sejumlah kerentanan.
Acara ini terdiri dari rangkaian kegiatan menarik, antara lain diskusi, pameran foto “Reclaiming Sanity”, peluncuran desain ruang laktasi yang layak, dan panggung pertunjukan oleh berbagai musisi termasuk Glen Fredly dan Tika and the Dissident. Festival Work Life Balance tidak hanya diselenggarakan di daerah Jakarta saja, namun juga di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya pada Februari.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini dapat dilihat di media sosial SINDIKASI.
Baca juga soal perlindungan hukum yang masih semrawut bagi PRT migran.
Comments