rumah pelacuran, 1873
“i love you,” berulang-ulang
kamu tutur
“i would kill a thousand men for you,
aku jujur”
aku senyum, tidak perlu sayang, cukup
ambilkan saja air dari sumur
supaya taman yang aku tanam ini
bertumbuh subur
puji Tuhan kamu sudah
balik, aku bersyukur
aku belum selesai menggali
kamu punya kubur
aku bercanda sayang, sini
aku hibur
sementara kamu di sini
waktu akan kuulur
masuklah sekarang, aku sudah
membuatkanmu sup jamur
ah, itu dia, pertama dan
terakhir kalinya kamu takur
tahu rasa itu? rasanya racun
kekejamanmu yang selalu terukur
pembalasan dua tahun terakhir: kali ini
kamu yang tersungkur
lihat, bukan tentaramu saja
yang punya senjata bayang
selamat beristirahat dan
selamat hari kemerdekaan, sayang
Comments