Kehadiran ibu rumah tangga dan petani dalam aktivisme lingkungan mematahkan stereotipe perempuan itu lemah dan gampang ditundukkan.
Perubahan gaya hidup di lingkungan rumah tangga dan skala individual berpengaruh dalam mengurangi dampak krisis iklim.
Pengalaman dan pengetahuan perempuan dapat berkontribusi besar terhadap proses pengambilan kebijakan terkait krisis iklim, tetapi suara mereka masih tidak didengar.
Kebutuhan dasar perempuan sering kali tidak dapat dipenuhi saat banjir dan mengungsi.
Kurangnya akses terhadap pendidikan bencana dan nilai budaya patriarki termasuk faktor yang membuat perempuan lebih rentan jadi korban bencana alam.
Banjir tidak seharusnya dikaitkan dengan azab, tapi tanggung jawab kita untuk menjaga lingkungan hidup.
Program She Creates Change dari Change.org Indonesia mengumpulkan aktivis perempuan di bidang lingkungan hidup untuk saling menguatkan.
Selain sedotan “SJW” atau tas belanja sendiri, ada produk-produk keren ramah lingkungan lainnya yang harus kamu coba.
Hilang dan terbakarnya ratusan ribu hektar lahan gambut dapat diatasi dengan keterlibatan perempuan.
Sejumlah program daur ulang dan pengelolaan sampah sudah dilakukan dan butuh partisipasi kamu.