Suatu hari ketika saya sedang nongkrong dengan teman-teman sebelum pandemi, beberapa di antara teman laki-laki saya yang sudah punya pasangan curhat soal hubungannya dengan pasangan. Sebagian besar membicarakan tentang kontrasepsi yang digunakan oleh pasangannya.
Dalam pembicaraan itu, tak ada yang berinisiatif untuk mencari kontrasepsi untuk laki-laki selain kondom. Akhirnya, saya pun iseng nyeletuk,
“Lo pada nggak coba vasektomi aja?”
Dua orang teman saya langsung memasang muka kecut dan berkata bahwa bercandaan saya tidak lucu.
Mereka menjawab, vasektomi itu seperti mimpi buruk bagi mereka (laki-laki) karena bisa membuat penis mereka tidak bisa ereksi.Saya pun kaget mendapati pengetahuan mereka soal vasektomi yang masih salah kaprah ini.
Baca juga: Putus Kontrasepsi dan Hambatan Program Keluarga Berencana Lainnya
Apa itu Vasektomi?
Masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu vasektomi dan berprasangka aneh soal vasektomi. Dikutip dari salah satu artikel Magdalene, vasektomi adalah prosedur pemotongan saluran testis untuk mencegah bergabungnya sperma dengan semen.
Vasektomi sering kali disamakan dengan kebiri, padahal kedua hal ini sangatlah berbeda. Kebiri atau kastrasi merupakan sebuah proses untuk membuat testis disfungsional. Secara biologi, prosedur kebiri menghilangkan dorongan seksual, sedangkan vasektomi tidak.
Mengutip laman Alodokter.com, prosedur vasektomi dapat dilakukan oleh laki-laki dari segala usia. Namun, dokter tetap tidak menganjurkan prosedur ini dilakukan oleh laki-laki berusia di bawah 30 tahun dan belum memiliki anak.
Baca juga: Edukasi Kontrasepsi dan Pencegahan Kehamilan Masih Rendah
Apa Vasektomi itu Dapat Mencegah Penyakit Menular Seksual?
Perlu diingat bahwa prosedur vasektomi tidak dapat mencegah penyakit menular seksual, ya. Oleh sebabnya, walaupun kamu sudah melakukan vasektomi, laki-laki tetap perlu menggunakan kondom untuk mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual.
Bagaimana sih Prosedur Vasektomi?
Vasektomi terbagi menjadi dua prosedur dan dapat dilakukan di rumah sakit maupun klinik. Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter bedah atau dokter spesialis urologi. Waktu prosedurnya terbilang cukup singkat yaitu, 10-30 menit.
Vasektomi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, metode konvensional dan metode tanpa menggunakan pisau bedah.
Apa Vasektomi itu Efektif Mencegah Kehamilan?
Dalam situs Planned Parenthood dijelaskan, vasektomi merupakan kontrasepsi laki-laki yang paling efektif mencegah kehamilan. Keefektifannya bahkan mencapai 100 persen, namun laki-laki perlu menunggu tiga bulan lama setelah melakukan vasektomi agar cairan semennya tidak lagi mengandung sperma.
Baca Juga: 5 Alat Kontrasepsi untuk Perempuan dan Efek Sampingnya
Setelah individu melakukan prosedur vasektomi, dokter biasanya akan melakukan tes sederhana, yaitu analisis semen untuk melihat kadar sperma dalam cairan semen. Sebelum dokter menyatakan cairan semen bebas sperma, ada baiknya jangan melakukan hubungan seks tanpa pengaman terlebih dahulu.
Vasektomi Prosedur Paling Aman dan Nyaman
Laki-laki masih banyak yang berpikir bahwa vasektomi itu prosedur yang menyeramkan. Namun pada kenyataannya, vasektomi merupakan prosedur paling aman dan nyaman. Setelah melakukan proses vasektomi, seorang laki-laki dan pasangannya tidak perlu pusing-pusing berpikir akan memakai kontrasepsi apa lagi untuk mencegah kehamilan.
Hal ini juga dapat meringankan beban perempuan karena dalam masyarakat, istri sering kali yang diberatkan perihal penggunaan kontrasepsi. Padahal, kontrasepsi untuk perempuan juga punya konsekuensi masing-masing lho.
Selain itu, dikutip dari laman Mayoclinic, vasektomi juga tidak bakal mengganggu kehidupan seksmu serta hormon dalam tubuh.
Mengapa Masih Banyak Laki-Laki yang Tidak Mau Melakukan Vasektomi?
Jika manfaat vasektomi begitu banyak, kok masih sedikit laki-laki yang melakukannya? Hal ini tidak lepas dari rendahnya pengetahuan laki-laki tentang perannya dalam program Keluarga Berencana (KB), serta jenis kontrasepsi selain kondom yang bisa mereka pilih. Di masyarakat kita, persepsi bahwa keberhasilan program KB hanya ditentukan oleh peran perempuan saja masih marak.
Operasi Vasektomi Mahal
Walaupun prosedurnya terbilang sederhana, biayanya bisa terbilang mahal untuk sebagian kalangan, yakni sekitar Rp2 juta. Selain itu, pelayanan terkait prosedur vasektomi juga masih terbatas di beberapa kota besar saja.
Baca Juga: Putus Kontrasepsi dan Hambatan Program Keluarga Berencana Lainnya
Untuk mengatasi persoalan biaya ini, sebetulnya pemerintah melalui program BPJS sudah memberi keringanan dengan menanggung biaya vasektomi. Namun, sosialisasi terkait hal ini masih minim.
Penyuluhan Kontrasepsi Laki-laki Perlu Kembali Dimasifkan
Dari banyaknya studi kasus di dalam masyarakat dan kekeliruan soal vasektomi, pemerintah dan juga berbagai pihak lainnya mesti berkolaborasi untuk kembali memasifkan penyuluhan soal kontrasepsi laki-laki, salah satunya vasektomi.
Dengan begitu, tak hanya laki-laki saja yang mendapat manfaat, tetapi juga para perempuan yang selama ini sering kali dibebankan soal kontrasepsi.
Comments