Bagi perempuan, berolahraga lari di tempat umum sering kali menimbulkan rasa tidak aman dan nyaman karena isu pelecehan seksual. Isu ini sudah lama menjadi perhatian Indorunners, sebuah komunitas independen bagi penggemar olahraga lari terbesar di Indonesia.
Yasha Chatab, salah satu pendiri Indorunners mengatakan, pihaknya sudah banyak mendapatkan cerita-cerita dari anggota perempuan Indorunners yang mengalami pelecehan seksual saat berolahraga lari.
“Untuk itulah kita mengadakan acara ‘Step up and Hollaback!’. Ini merupakan langkah pertama kita untuk membantu penyebaran informasi tentang kondisi dan isu pelecehan seksual ini, dan apa yang harus kita lakukan untuk isu ini,” ujar Yasha, di sela-sela acara yang diadakan di wilayah SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (10/3).
Merupakan inisiatif Indorunners bersama Hollaback! Jakarta, komunitas berbasis daring untuk menghentikan kekerasan di ruang publik, dan Cause.id, sebuah sarana lari virtual, acara tersebut diikuti sekitar 30 peserta yang mengikuti kegiatan lari sejauh 6 kilometer, olahraga body combat, dan sesi berbagi tentang pelecehan seksual di ruang publik.
Anindya Restuviani, salah satu direktur Hollaback! Jakarta mengatakan sejumlah perempuan masih belum paham bahwa hal-hal seperti siulan adalah merupakan pelecehan seksual.
“Maka dari itu, dari acara ini kita ingin sharing mengenai hal itu. Dan aku merasa senang sekali di sini juga banyak peserta laki-lakinya yang mendukung bahwa ruang publik harus aman untuk siapa saja termasuk perempuan,” ujar Anindya, yang biasa dipanggil Vivi.
Ia menambahkan, bukan tanggung jawab korban untuk merespons pelecehan seksual di publik, namun tanggung jawab orang-orang sekitar lokasi tersebut untuk bertindak, mengintervensi, dan memastikan ruang publik itu aman.
“Karena menjadi korban itu pasti reaksinya berbeda-beda. Ada yang membeku begitu saja, ada juga yang melawan. Kita sih berharap teman-teman di sini ketika melihat pelecehan seksual di publik, siap untuk mengintervensi dengan melakukan taktik 5D, yaitu Direct, Delegate, Document, Distraction, dan Delay,“ tutur Vivi.
Supaya lebih aman dalam berolahraga lari di tempat umum, berikut adalah tips dari Indorunners.
1. Cari tempat yang aman untuk berolahraga lari
Pilihlah trek yang tidak terlalu banyak semak-semak. Usahakan lingkungan tersebut ramai. Jika berlari di trotoar, berlarilah berlawanan arah dengan lalu lintas agar kamu dapat melihat kendaraan yang mendekatimu. Salah satu kawasan yang disarankan oleh Indorunners adalah di daerah SCBD, karena Indorunners Jakarta telah bekerja sama dengan Artha Graha Peduli, dari kelompok usaha Artha Graha, untuk memastikan wilayah itu aman untuk menjadi basecamp berlari.
2. Tetap fokus dan terhubung dengan lingkungan sekitar
Mendengarkan musik ketika sedang berlari memang sangat menyenangkan, tapi jangan setel volume terlalu keras. Kita harus tetap fokus dan waspada dengan apa yang terjadi di sekitar kita.
3. Berlari bersama teman-teman atau berkelompok.
Beberapa di antara kita lebih senang berlari sendirian. Namun Indorunners lebih menyarankan agar kita berlari secara berkelompok atau ditemani oleh satu teman kita. Selain itu, jika kamu berlari di sekitar SCBD, jangan sungkan untuk bergabung berlari bersama tim Indorunners yang mengenakan baju bertuliskan pacer. Pacer-pacer dari Indorunners akan dengan senang hati menemani kamu berlari bersama.
4. Belajar self defense
Tidak ada salahnya untuk mulai ikut kelas-kelas bela diri untuk berjaga diri, seperti muay thai, taekwondo, karate, dan yang saat ini sedang digemari adalah body combat.
5. Kabari teman atau kerabat jika ingin berolahraga lari
Jika ingin berlari sendiri, ada baiknya kamu mengabari temanmu atau anggota keluarga di rumah. Kabari mereka kamu akan berlari di rute A dan akan berakhir di daerah yang sudah kamu tentukan, agar mereka bisa mengecek keberadaan kamu.
Baca bagaimana mitos dan ketidaktahuan mengenai menstruasi masih meliputi perempuan, dari anak sampai dewasa, dan follow @Spoopydoo di Twitter.
Illustration by Adhitya Pattisahusiwa
Comments