Tips Belanja Online - Ponsel dan tablet saya jadi super ramai beberapa bulan belakangan. Bukan ramai pesan masuk, tapi ramai notifikasi diskon dan penawaran dari berbagai aplikasi jual beli dan transportasi online setiap awal atau pertengahan bulan.
Pokoknya saat mendekati tanggal cantik seperti 10/10, 11/11, sampai yang terakhir 12/12, saya jadi selalu memasang ancang-ancang mematikan notifikasi ponsel. Bukannya apa-apa, tapi diskon tanggal cantik sudah overrated. Dan sepengalaman saya, berhasil dapat barang incaran waktu diskon tanggal cantik enggak selalu berbuah manis.
Ada hal-hal yang luput dari perhatian ketika belanja online karena sudah kalap duluan melihat harga yang lebih murah dari biasanya. Sempat saya menyesal, tapi lalu belajar untuk enggak selalu buang-buang uang setiap bulan.
Sah-sah saja sih, kalau kamu mau belanja sedikit atau banyak setiap diskon tanggal cantik tiba. Toh, itu uang-uangmu. Tapi ada beberapa pengalaman saya yang saya rasa penting untuk jadi bahan pertimbanganmu sebelum borong belanjaan diskon tanggal cantik. Memang saya bukan financial planner ataupun ahli ekonomi, cuma gen Z kelas menengah yang punya insting mengelola uang kayak emak-emak. Dan enggak semua aplikasi belanja online seperti ini. Tapi sebagai teman, saya enggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama, dan semoga ini berguna.
1. Tips Belanja Online Pertama, Harga Murah Terkadang Cuma Ilusi
Sekitar satu-dua tahun lalu, biasanya di hari diskon tanggal cantik, tanpa persiapan dan perkiraan apa pun, saya akan langsung meluncur ke situs atau aplikasi belanja. Saya akan melihat barang atau produk apa yang paling murah atau potongan harganya paling besar, lalu langsung membelinya. Ada rasa puas saja begitu saya berhasil mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah dari hari-hari biasanya. Padahal enggak butuh barang-barang itu juga.
Baca juga: 5 Langkah Perencanaan Keuangan di Usia 20-30 Tahun
Tapi, lama-kelamaan saya sadar bahwa di diskon tanggal cantik, harga murah itu kadang cuma ilusi. Kadang potongan harganya tidak sebesar yang saya kira. Tak jarang yang diskonnya hanya 2-5 persen. Tapi kita sudah terlanjut punya mindset kalau diskon tanggal cantik itu besar tanpa mengecek harga jual normalnya.
Terkadang ada juga aplikasi belanja online yang sengaja memajang barang-barang dengan diskon sangat besar di halaman utamanya. Saya ingat betul waktu itu ada barang elektronik yang harganya dibanderol luar biasa murah, sampai berkisar Rp20 ribu untuk sebuah kipas angin, dan Rp100 ribu untuk sebuah rice cooker. Meski semua barang itu ada dan dalam keadaan baik-baik saja di rumah saya, saya pikir waktu itu, enggak ada ruginya juga kalau saya beli. Eh, begitu saya klik produknya, ternyata lokasinya ada di Pulau Sumatra! Padahal saya tinggal di Bogor. Ya, iya, sih, kipas anginnya Rp20 ribu, tapi ongkos kirimnya Rp300 ribu!
Salah satu trik e-commerce di diskon tanggal cantik memang memasang barang-barang dengan harga murah di etalase terdepan tanpa memperhitungkan algoritme minat dan lokasi pembeli. Memang, tidak semua seperti ini. Ada barang yang benar-benar didiskon besar sampai harganya jauh di bawah harga normal, tapi juga kualitasnya masih bagus. Tapi jadi pembeli selektif juga wajib, kawan. Jangan tergiur dengan harga murah, dan selalu usahakan untuk mengecek dulu harga normal dari produk yang kita incar itu berapa.
Baca juga: Mampukah Milenial Sebagai Generasi Sandwich Baru Bertahan Ketika Pandemi?
2. Stok Lama yang Dijual, Bahkan Mendekati Kadaluwarsa
Di lain kesempatan, saya pernah berhasil mendapatkan toner wajah super murah dari sebuah brand besar, dengan setengah harga pada waktu diskon tanggal cantik ini. Begitu barangnya tiba, saya perhatikan di kemasannya, ternyata produk itu sudah mau kadaluwarsa tiga bulan lagi. Padahal produk yang saya beli ukurannya besar, biasanya baru habis setelah enam bulan sampai satu tahun pemakaian. Di kolom deskripsi juga tidak dituliskan kapan produk ini akan kadaluwarsa.
Kejadian serupa sempat terulang sampai dua kali, satunya lagi ketika saya beli barang diskon tanggal cantik, tapi di offline store sebuah drug store. Hal lain yang saya pelajari, di diskon tanggal cantik ini, ada banyak produk lama, bahkan yang sudah mendekati tanggal kadaluwarsa, yang dijual lagi. Pantas saja harganya murah. Umur pemakaiannya saja tidak akan bisa lama.
3. Tips Belanja Online: Jebakan Pay Later
Yang ini saya pelajari dari kisah ibu dan beberapa teman saya. Kisah berawal dari keaktifan mereka berbelanja online dan menggunakan fitur pembayaran pay later, atau bayar di kemudian hari. Apalagi kalau diskon tanggal cantik sudah tiba. Barang murah tujuannya, bayarnya bagaimana, ya sering kali luput dari pertimbangan.
Baca juga: 10 Cara Menabung untuk Liburan Setelah Pandemi
Semula, akun pay later mereka mempunyai limit yang sedikit, katakanlah Rp500 ribu. Tapi kok, lama-kelamaan, limit itu jadi terus bertambah besar jadi satu juta, dua juta, dan seterusnya? Tampilan limit pay later mereka lalu dibuat seolah-olah itu adalah saldo uang yang mereka miliki, bukan saldo maksimal yang mereka bisa habiskan. Saya pernah dengar seseorang yang nyaris menghabiskan banyak uang karena terkecoh oleh tampilan akun pay later-nya. Ia mengira bahwa ia habis dikirimi uang oleh keluarganya.
Jadi, selalu telitilah dalam mencatat keluar-masuk uang yang tersimpan di akun online. Karena kemudahan transaksi lewat satu kali klik sering kali membuat kita lupa kalau kita sedang menghabiskan uang, bukan sekadar buang-buang waktu di dunia virtual. Jangan juga lupa berapa uang yang kita sisakan atau tinggalkan. Kalau tahu-tahu saldonya bertambah, teliti kembali pemasukan dan pengeluaran, atau tanya sumber yang biasanya mengirimi kita uang.
4. Tenang Aja, Masih Ada Diskon Tanggal Cantik di Bulan-Bulan Selanjutnya
Satu pelajaran penting yang saya dapatkan dari pengalaman mengejar diskon tanggal cantik tentu adalah ini. Enggak perlu khawatir akan kelewatan diskon, atau kehabisan produk incaranmu yang sedang ada potongan harga. Toh, kalau kita perhatikan, diskon tanggal cantik itu akan selalu ada di setiap bulan.
Promo yang ditawarkan juga cenderung seragam dari waktu ke waktu. Enggak perlu memaksakan diri. Pikirkanlah matang-matang apakah kamu benar-benar membutuhkan barang itu, dan perhatikan juga baik-baik rincian dari setiap produk yang akan kamu beli. Jangan sampai kalap, tapi menyesal di kemudian hari.
Comments