1. Maskapai Penerbangan Indonesia Juara Terburuk, Kapan Mau Berbenah?
Setelah Ari Lasso ditinggal Batik Air dari Singapura ke Cengkareng pada Oktober lalu, giliran Kaesang Pangarep mengalami kejadian serupa. Akhir pekan lalu, Batik Air salah mengirimkan tujuan koper Kaesang. Seharusnya itu dikirim dari Singapura menuju Surabaya, tapi justru nyangkut di Kualanamu, Sumatra Utara. Peristiwa itu disampaikan Kaesang lewat akun Twitternya.
Kenyataannya, tidak semua penumpang maskapai penerbangan memiliki kekuatan latar belakang, seperti Kaesang atau Ari Lasso. Mereka merupakan figur publik, yang mudah mendapatkan sorotan ketika menyampaikan suatu peristiwa. Hal serupa belum tentu terjadi pada masyarakat umum.
Baca selengkapnya di sini
2. KTP di Usia 40
Sudah beberapa kali, Lena bolak-balik ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banjar, Jawa Barat. Namun Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu tak kunjung dikantongi. Ia justru dituntut untuk kembali lagi keesokan hari, mendatangi RT, RW, kantor kelurahan. Begitu terus sampai berminggu-minggu berselang.
Lena adalah transpuan yang sehari-hari jadi pekerja seks di Gang Buntu, kawasan prostitusi yang cukup melegenda di Banjar. Ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, Lena dan puluhan kawan transpuannya sulit mendapat KTP kendati telah mencoba berulang kali. Tak cuma dipersulit, para petugas layanan terkadang juga memperlakukannya dengan semena-mena.
Simak artikelnya di sini.
3. KUPI 2 Diadakan: Ulama Perempuan Internasional Berkumpul di Semarang dan Jepara
Tahun ini akan menjadi tahun kedua diselenggarakannya Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Tidak hanya ulama perempuan Indonesia yang turut hadir tapi juga ada sejumlah ulama perempuan dari dua puluh sembilan negara. Mereka Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Nigeria, Turki, India, Afrika Selatan, Kanada, USA, UK, Finlandia, Libya, Irak, Burudi dan Kenya.
“Para ulama perempuan Indonesia bersama dengan ulama perempuan internasional akan memetakan perjuangan yang dialami para ulama di negaranya masing-masing. Selain itu, para ulama perempuan dari internasional ini akan mencontoh gerakan KUPI. Mulai dari metodologi hingga gerakan KUPI yang telah dilakukan,” ujar Ruby Kholifah, anggota OC KUPI yang hadir dalam Agenda Briefing Media di Co-working Space Kekini, Jakarta Pusat (10/11).
Ini artikel lengkapnya.
4. Dokumenter ‘Queer My Friends’ yang Memotret “Dua Alien” di Korea Selatan
Ah-hyun Seo dan Kang-Won Song adalah sahabat masa kecil. Ikatan mereka begitu kuat selayaknya kakak dan adik yang lahir dari satu rahim. Mereka ada untuk satu sama lain hampir di setiap fase kehidupan yang mereka jalani. Tumbuh dewasa bersama sembari berusaha kuat menavigasikan harapan keluarga mereka.
Ada kerapuhan dan duka dalam perjalanan mereka. Perjalanan yang kemudian dikemas dalam film dokumenter Queer My Friends. Film yang ditayangkan secara daring pada Jakarta Independent Film Festival pada 2 sampai 6 November lalu.
Baca artikelnya di sini.
5. ‘Black Panther: Wakanda Forever’ Continues Celebrate Lost Cultures
As someone who teaches and writes about Afrofuturism, I’ve been eagerly awaiting the release of Black Panther: Wakanda Forever. I’m particularly excited about the introduction of Namor and the hidden kingdom of Talokan, which he leads.
“Wakanda Forever” pulls from the past in the same way, but with a twist: Talokan is inspired not by African cultures, but by Mesoamerica, a vast area that covers most of Central America and part of Mexico.
Read the article here.
Comments