Women Lead Pendidikan Seks
May 13, 2022

5 Artikel Pilihan: Ragil di Podcast Deddy hingga ‘Gangubai Kathiawadi’

Redaksi Magdalene merangkum lima berita pilihan untuk pekan ini, mulai dari polemik Ragil di Podcast Deddy hingga ulasan ‘Gangubai Kathiawadi’.

by Magdalene
Issues
5 Berita Pilihan
Share:

1. 4 Pelajaran Penting dari Film ‘Gangubai Kathiawadi’

“If Gangu can dream, why can’t Roshni?”

Kalimat yang diucapkan Gangubai Kathiawadi (Alia Bhatt) dalam Gangubai Kathiawadi (2022), muncikari di Kamathipura, merupakan gambaran kuat, setiap perempuan berhak mengejar mimpi, sekalipun keadaan nyaris tak mungkin.

Cita-citanya berprofesi sebagai bintang film harus dikubur saat itu juga, ketika sang kekasih menjualnya ke rumah bordil. Alhasil, Gangubai harus menjadi pekerja seks yang melayani pelanggan tujuh hari selama seminggu.

Awalnya perempuan itu sulit menerima kenyataan pahit, terlebih ia berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas. Namun, usai melayani pelanggan pertama, ia mendapatkan keyakinan suatu hari dapat memimpin Kamathipura.

Baca selengkapnya di sini.

2. Afghanistan hingga Korut, 4 Negara yang Atur Pakaian Perempuan

Secara resmi, Taliban mewajibkan perempuan yang ke luar rumah untuk mengenakan burka tertutup hingga area mata.  Pernyataan itu dilayangkan Hibatullah Akhundzada, pemimpin Taliban, lewat Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan dalam konferensi pers di Kabul, Afghanistan. Tak tanggung-tanggung, jika menolak, pekerja perempuan terancam kehilangan pekerjaan. 

Kebijakan Taliban dalam mengatur gaya berpakaian perempuan, merupakan contoh perampasan hak berekspresi, beragama, dan privasi, serta menghapus identitas diri.

Masalahnya, Afghanistan bukan satu-satunya negara yang mengatur gaya berpakaian perempuan hingga detik ini. Magdalene merangkum beberapa negara lain, yang mengambil alih otoritas perempuan atas tubuhnya lewat busana yang dikenakan.

Simak artikelnya di sini.

3. Terima Kasih, Tuhan! Aku Sudah Jadi Mantan Napi

Empat tahun lebih aku hidup di Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu, dekat Kali Banjir Kanal Timur (BKT), tetapi selalu kalah gaul dengan anak-anak BKT. Saat mereka masih nongkrong jam 9 malam sambil makan cimol di sebelah motor yang diparkir, di jam yang sama aku duduk manis di dalam kamar berisi 14 orang, menonton mereka yang sedang menonton sinetron dengan teriakan histeris ketika Samudra memegang pipi Cinta. Semudah itu membuat hati para perempuan di sini berdebar.

Ternyata waktu tinggalku di sana menjadi empat tahun satu bulan. Nasibku berputar tanpa aba-aba, sama seperti ketika aku tanpa aba-aba masuk ke dalam tempat ini. Ingin rasanya berterima kasih kepada COVID-19, karena membuat kepulanganku dipercepat beberapa bulan. Namun, rasanya seperti berkhianat kepada sesama manusia. Yang jelas aku berterima kasih kepada Tuhan atas semua jalan-Nya.

Ini artikel lengkapnya.

4. Tiga Pelajaran Penting dari Ragil Mahardika yang Diabaikan Media

Menganggap kaum tersesat, hingga mendoakan supaya mendapat hidayah Tuhan, adalah komentar andalan warganet homofobik yang kebakaran jenggot setelah menyaksikan konten kreator Ragil Mahardika dan Fred Vollert—suaminya, di podcast #CloseTheDoor.

Pada Deddy Corbuzier, Ragil Mahardika menceritakan perjalanannya sebagai homoseksual yang menetap di Jerman selama 10 tahun terakhir. Sayangnya, podcast yang ditayangkan pada 7 Mei lalu diturunkan Deddy tiga hari setelahnya dengan alasan homofobik. Ia menilai konten tersebut malah “tampil” seperti bentuk dukungan terhadap LGBTQ+ dan menggaduhkan masyarakat.

Di hari yang sama, lewat Instagram Deddy mengunggah permintaan maaf di media sosial. Unggahan itu ditujukan kepada seluruh pihak, termasuk Ragil dan pasangannya.

Selengkapnya di sini.

5. Long History of Abortion and Its Debate in the US

State-by-state battles are heating up in the wake of news that the U.S. Supreme Court appears poised to overrule landmark rulings - Roe v. Wade and Planned Parenthood v. Casey - and remove constitutional protections for the right to get an abortion.

Now, pro- and anti-abortion advocates are gearing up for a new phase of the abortion conflict.

While many people may think that the political arguments over abortion now are fresh and new, scholars of women’s, medical and legal history note that this debate has a long history in the U.S.

Read the news in here.

MAGDALENE is an online publication that offers fresh perspectives beyond the typical gender and cultural confines. We channel the voices of feminists, pluralists and progressives, or just those who are not afraid to be different, regardless of their genders, colors, or sexual preferences. We aim to engage, not alienate.