Memperingati ulang tahunnya yang ke-27 pada 18 Februari lalu, main dancer dan anggota rap line grup musik BTS, Jung Ho-seok atau biasa lebih populer dengan nama J-Hope, sudah mendonasikan ₩150 juta (Rp1,9 miliar) ke ChildFund Korea, organisasi amal untuk kesejahteraan anak. Untuk donasinya kali ini, ia memfokuskan pada anak-anak dengan gangguan penglihatan dan pendengaran. Mengutip media musik NME, donasi dari J-Hope tersebut bukan yang pertama kalinya untuk ChildFund Korea. Tahun lalu, ia mendonasikan ₩100 juta (Rp1,2 miliar) untuk anak-anak yang terdampak COVID-19.
Baca Juga: Tolak Terlibat ‘Fanwar’ dan ‘Call Out’ Idola Tak Membuatmu Jadi ‘Fake Fans’
Untuk ulang tahunnya yang ke-25, J-Hope juga mendonasikan ₩100 juta untuk siswa dengan keluarga berpenghasilan rendah di sekolahnya, Kukje High School, di kota Gwangju. Berkat berbagai donasi yang pernah disalurkannya, ia menjadi anggota ke-146 Green Noble Club, grup eksekutif untuk donatur yang telah menyumbangkan lebih dari ₩100 juta untuk aksi sosial ChildFund Korea.
Sebagai sebuah grup, BTS memang sering disorot soal kepedulian terhadap isu sosial. Salah satu donasi mereka yang paling menonjol adalah US$1 juta untuk gerakan hak asasi manusia di AS, Black Lives Matter, tahun lalu. ARMY, komunitas penggemar BTS kemudian mengikuti langkah idola mereka dan mendonasikan dengan jumlah yang sama. Sementara itu, ARMY Indonesia mendonasikan Rp4 juta untuk rumah aman bagi perempuan dan anak penyintas kekerasan oleh Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta.
Baca Juga: BTS dan Bagaimana Idola Membantu Kesehatan Mental
Untuk J-Hope yang menyandang nama asli Jung Hoseok, ARMY mendonasikan 128 karung beras seberat 10 kg di Gwangju untuk perayaan ulang tahunnya pada 2019. Selain memiliki jiwa sosial yang tinggi, ada lima fakta menarik tentang J-Hope atau sunshine-nya BTS, mulai dari masa sebelum bergabung dengan BTS hingga proyek album solonya yang bertajuk Hope World.
1. J-Hope Merupakan Anggota Ketiga BTS
Jhope yang seumur dengan RM adalah anggota ketiga yang direkrut oleh label Big Hit, setelah sang ketua itu sendiri dan rapper Suga. Sebelum audisi dengan Big Hit, J-Hope pada 2009 mengikuti audisi JYP Entertainment, label yang menaungi grup Twice dan GOT7, pada 2009 kemudian ditolak. Meskipun begitu, anggota yang sering dipanggil Hobi oleh ARMY itu tidak menyerah dan akhirnya menjadi trainee Big Hit Entertainment pada 2010. Saat itu, J-Hope yang masih berusia 15 tahun kemudian pindah dari Gwangju ke Seoul.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa ‘Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo’ Wajib Ditonton
Ketiga anggota awal BTS ini mengisi posisi rapper dan sering kali memproduksi lagu hip-hop dan rap sebagai trio, seperti Ddaeng, Cypher Pt.1 sampai Cypher Pt. 4. Meskipun begitu, keahlian awal J-Hope adalah dance dan tuntutan untuk rapping maupun produksi lagu adalah hal yang baru baginya. Namun, ia membuktikan dirinya multitalenta dan gigih karena tak hanya menari dengan luwes, tapi ia juga membuktikan bisa menyanyi dan nge-rap dengan keren.
2. Guru Dance yang Ketat
Untuk anggota BTS, J-Hope yang ceria bisa berubah drastis menjadi guru yang ketat ketika mengawasi latihan koreografi. Kegemarannya untuk menari bisa ditarik mundur saat ia duduk di bangku kelas 4 SD dan belajar di Joy Dance Academy sebagai murid termuda. Ayahnya adalah seorang akademisi di bidang literatur yang, seperti orang tua di Korea pada umumnya, sangat mengutamakan pendidikan dan melarang anaknya terjun di dunia hiburan. Dalam sebuah sesi live di aplikasi V Live, ia mengaku pernah dites oleh ayahnya menari tanpa musik, untuk membuktikan dirinya memang mampu. Sejak saat itu sang ayah mulai mendukung kegemarannya dalam menari.
Baca Juga: 7 Lagu BTS tentang Kesehatan Mental
Menurut Big Hit Entertainment, J-Hope memiliki talenta tinggi dan mudah memahami ritme dalam menari. Selama masa pelatihan, J-Hope juga sering menjadi penari latar untuk GLAM, girl group bentukan BigHit.
Dalam dokumenter Burn The Stage, keinginan J-Hope untuk mengejar karier sebagai dancer hampir membuat ia tidak jadi debut bersama BTS. Namun, anggota BTS lainnya bersikukuh mereka sulit menjadi tim jika tidak bertujuh.
3. J-Hope Menggaet John Cena dan Hasan Minhaj Sebagai Penggemar
Sebagai grup, BTS juga memiliki penggemar yang disebut ARMY dari kalangan selebritas dunia, seperti pembawa acara bincang-bincang James Corden dan penyanyi Halsey.
Pada 2018, ARMY dibuat heboh karena pegulat profesional terkenal merangkap aktor, John Cena, mengunggah foto J-Hope di akun Instagram-nya. Pada tahun yang sama, dalam wawancara bersama Entertainment Tonight, Cena mengaku sebagai fanboy BTS dan J-Hope adalah anggota favoritnya. Cena juga mengatakan nomor “Hangsang” dan “Base Line” dalam proyek solo Hope World adalah lagu favoritnya.
Baca Juga: BTS ARMY: Perempuan Cuma Ingin Bebas Berekspresi
Sementara itu, dalam sebuah episode acaranya, Deep Cuts Patriot Act, komedian Hasan Minhaj mengatakan, J-Hope adalah anggota favorit karena kemampuan menarinya. Ia juga mengatakan boyband impiannya mencakup J-Hope untuk dance dan Harry Styles sebagai vokalis.
4. J-Hope BTS Akrab dengan Kakak Perempuan
J-Hope adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakak perempuannya, yang tenar di kalangan ARMY, bernama Jung Dawon dan berusia empat tahun lebih tua dari J-Hope. Da Won, yang juga dipanggil Jiwoo, adalah selebgram dan pengusaha mode untuk label MEJIWOO sejak 2018. Hubungan kakak adik ini sering diunggah di media sosial dan menjadi sibling goals untuk para ARMY.
Baca Juga: ‘Fandom’ K-Pop, Pekerja Migran Warnai Hubungan Indonesia-Korea Selatan
5. Proyek Mixtape Hope World
Kedua rapper BTS—RM dan Suga—sudah terkenal dengan proyek solo atau mixtape mereka. Ketika J-Hope menyebut akan merilis mixtape pada 2018, ARMY menyambutnya dengan antusias dan menyebut proyek itu Hixtape, alias Hoseok dan mixtape.
Hope World secara keseluruhan menampilkan kepribadian J-Hope yang ceria. Penggambaran karakternya itu terlihat jelas dalam video musik “Daydream”, yang mencatat rekor musik video yang mencapai satu juta likes tercepat dalam waktu 1 jam 44 menit.
Comments