Kamu yang punya pacar atau pasangan pasti pernah bertengkar, dari hal yang dianggap sepele sampai ke hal-hal yang dirasa sangat serius. Namun, pernahkah pasangan atau kamu sendiri memilih untuk diam saat sedang berkonflik?
Kamu atau pasangan memilih untuk cuek atau melakukan kegiatan lain dan mendiamkan konflik yang sedang terjadi. Tindakan seperti ini biasa disebut sebagai silent treatment. Meski sebagian orang mulai sadar kalau perilaku begini menjengkelkan dan tidak menyelesaikan masalah, nyatanya masih banyak pasangan yang tetap melakukannya. Bahkan menganggap silent treatment sebagai jalan keluar dari masalah.
Padahal, silent treatment bukan termasuk sikap yang untuk sekadar menahan emosi atau mendinginkan pikiran. Biasanya, prosesnya dilakukan dalam waktu yang lama. Bisa berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Tidak cuma kepasangan saja, silent treatment bisa terjadi pada orang tua, teman, atau rekan kerja. Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai arti silent treatment, yuk langsung simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Silent Treatment
Silent treatment adalah sikap yang dipilih untuk menghadapi seseorang dengan cara mendiamkannya. Secara nyata, orang tersebut akan benar-benar diabaikan, tidak diajak bicara, hingga dianggap tidak ada. Biasanya sikap seperti ini datang ketika seseorang dalam suatu hubungan sedang merasa emosi, kesal, stres, dan merasa capek untuk menghadapi suatu permasalahan.
Memilih untuk diam sejenak di saat perasaan sedang tidak enak merupakan salah satu cara yang normal. Hal itu biasanya dilakukan untuk menghindari kata-kata kasar yang mungkin akan disesali jika dikeluarkan.
Sayangnya, terkadang sikap diam seperti ini terjadi dalam waktu yang lama. Padahal, relasi yang sehat itu harus selalu membicarakan segala keluh kesah yang dirasakan satu sama lainnya.
Baca Juga: Sayang Pacar dan Terbuka Boleh, tapi Privasi adalah Kunci
Oleh karena itu, dapat dipahami kalau silent treatment itu berbeda dengan menunda pembicaraan.
Saat kamu atau pasangan memilih menunda pembicaraan, bisa dimengerti kalau kamu atau pasangan memang butuh waktu untuk menenangkan pikiran dan mulai mendiskusikan masalah saat emosi sudah mereda. Namun, pilihan menunda ini hendaknya jangan terlalu lama, karena bisa jadi silent treatment yang tak sengaja terjadi.
Cara Mengatasi Kebiasaan Silent Treatment Pasangan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sikap ini termasuk kebiasaan buruk yang harus dihentikan. Untuk sebagian orang yang sudah terbiasa, menghentikannya bukanlah perkara mudah. Diperlukan beberapa cara yang dapat kamu coba dalam penjelasan berikut ini.
1. Mencari Penyebab Masalah
Biasanya, seseorang akan bertindak karena adanya alasan. Kamu sebaiknya jangan menduga-duga perasaan yang sedang dirasakan orang lain, bisa jadi dugaan kamu itu ternyata salah dan malah membuat orang lain jadi tersinggung dan bikin keadaan makin memburuk.
Banyak orang mungkin kesusahan dalam mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, jadi mereka memilih untuk diam. Untuk menghadapinya, kamu bisa mengajak pasangan untuk mau mengeluarkan keluh kesah yang ada di pikirannya atau mempertanyakan keadaan yang terjadi.
Cara yang pertama ini bisa memperlihatkan rasa kepedulian, sehingga membuat pasangan dapat lebih jujur dan terbuka. Sikap ini dapat jadi bukti kalau komunikasi merupakan salah satu jalan keluar terbaik dari setiap permasalahan.
2. Memberikan Ruang kepada Pasangan
Banyak orang yang berpendapat salah satu cara untuk menurunkan emosi adalah dengan diam. Mereka butuh waktu dan tempat sendiri untuk dapat berpikir dengan tenang dan menghilangkan kemarahan. Pada suatu hubungan, situasi seperti ini sangat normal terjadi.
Baca Juga: 6 Cara Jitu Menghindari ‘Toxic Relationship’
Dari kejadian seperti ini, maka kamu dapat mencoba memberikan ruang kepada pasangan yang melakukan silent treatment. Kamu dapat mencoba tidak memikirkannya dan menyibukkan diri dengan aktivitas lain sampai pasangan kamu sudah siap untuk berbicara.
3. Bersikap Tenang
Silent treatment memang bisa memicu emosi dan perasaan marah. Namun, ada baiknya kamu jangan sampai terbawa emosi. Cobalah untuk bersikap lebih tenang supaya situasi tidak makin buruk. Selain itu, biarpun masalah yang terjadi bukan seratus persen salah kamu, cobalah mengalah dan menurunkan rasa ego.
Namun, apabila hal seperti ini sering sekali terjadi dan membuat kamu jadi merasa rendah diri, cobalah mengevaluasi lagi hubungan yang sedang kamu jalani ini memang layak dipertahankan atau tidak.
4. Akui Perasaan Pasangan
Langkah mengatasi silent treatment selanjutnya dengan meminta pasanganmu untuk mengungkapkan perasaannya kepadamu. Dengan memintanya mengungkapkannya, kemudian akan membuat mereka paham kalau perasaan mereka valid dan penting, sekaligus membuka jalan komunikasi yang lebih baik.
Kamu jangan sampai bersikap defensif serta berusaha mencari solusi pada saat itu juga. Usahakan untuk tetap mendengarkannya dengan empati. Jika pasangan kamu merespons dengan cara yang mengancam atau melecehkan, sangat disarankan untuk mejauhkan diri sampai ia merasa tenang.
5. Minta Bantuan Profesional
Kamu sekarang sudah tau kalau kebiasaan silent treatment ini dapat menjadi kekerasan emosional. Kalau sampai hal ini terjadi, sebaiknya kalian datang ke psikolog. Konseling dapat sangat membantu kalian dalam mencari jalan keluar untuk menghadapinya.
Comments