Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, hingga kehamilan anak relatif marak di Indonesia. Berangkat dari sinilah, PT Daya Inovasi Keluarga yang mendukung perencanaan pernikahan, keluarga, dan pendidikan anak menginisiasi pembentukan www.demikita.id pada (29/10).
Website yang diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta itu digadang-gadang jadi ekosistem edukasi untuk calon pengantin dan keluarga. Di dalamnya ada tiga kategori materi, yakni kelas belajar (Kita Belajar), produk edu-tools (Kita Bermain), dan Kita Berkolaborasi.
Dalam produk Kita Belajar, pengguna bisa menambah ilmu tentang mengenali diri dan pola asuh, komunikasi pasangan, kesehatan reproduksi, menyusui, tumbuh kembang remaja dan anak. Itu semua diperoleh melalui sejumlah kelas digital gratis dan berbayar, secara mandiri. Artinya, pengguna leluasa menentukan kapan akan mengakses kelas, berapa banyak materi, dan memilih topik sesuai prioritas.
Baca juga: Nyaring dan Sunyi KDRT: Suramnya Budaya Kepemilikan dalam Keluarga
Materi disampaikan dalam bentuk video dan slide presentasi oleh para ahli yang berpengalaman. Misalnya, Karina Adistiana, M.Psi, Psikolog, dokter spesialis anak dr. Arifianto, Sp.A, spesialis kandungan dr. UF Bagazi, Sp.OG, dan sejumlah pakar lainnya.
Sementara itu, Kita Bermain terdiri dari 6 produk edukasi yang dikemas secara menarik dan menyenangkan seperti Kartu Kita Bicara, Kartu Benar/Salah (Edisi Pengantin Baru), Kartu Kita Pintar (Edisi Kontrasepsi), Jurnal Rencana Hidup Kita, Kalender Menstruasi, dan Buku Demi Keluarga (Edisi Calon Pengantin).
Sebagai informasi, PT Daya Inovasi Keluarga lahir dari keprihatinan tiga sekawan penggiat bidang komunikasi, pendidikan, dan perencanaan keluarga. Mereka menilai banyak mispersepsi di bidang pengelolaan keluarga. Dalam hemat mereka, orang-orang menyederhanakan perencanaan keluarga sebatas perencanaan mau punya anak berapa.
Baca juga: Kekerasan dalam Relasi Romantis, Di Mana Jalan Keluar?
“Perencanaan keluarga masih belum dianggap sebagai kecakapan penting yang relevan baik bagi kaum muda,” ujar Dinar Pandan Sari MA, direktur utama dan co founder PT Daya Inovasi Keluarga, dalam rilis resmi yang diterima Magdalene.
“Elemen-elemen perencanaan keluarga, seperti kesehatian visi antara pasangan, memahami fungsi keluarga, dan pola asuh positif yang membangun daya anak, belum dikenali sebagai yang utama dalam keluarga,” imbuhnya.
Selain menciptakan platform daring, mereka juga menjangkau akar rumput dan berkolaborasi dengan organisasi untuk melakukan pelatihan luring. Harapannya, semakin banyak anak muda dan keluarga muda yang paham esensi berkeluarga, perencanaan yang matang, dan ilmu yang cukup untuk menjalani perjalanan berumah tangga. Sehingga, tantangan yang muncul di masyarakat bisa dihadapi dengan baik.
Comments