Pada (8/11) lalu, UNESCO mengumumkan di laman resminya, ada 49 kota di dunia yang dipilih sebagai City of Literature atau Kota Sastra Dunia. Jakarta beruntung menyabet prestasi ini. Apalagi, provinsi yang diberkahi dengan sederet sastrawan beken itu menjadi satu-satunya kota yang terpilih se-Indonesia.
Label kota sastra ini makin dikukuhkan lewat ajang Sarinah Jakarta Content Week 2021 yang resmi dibuka pada (10/11). Perhelatan akbar festival industri kreatif Tanah Air itu mengusung tema 'To Gather Again' yang diprediksi dihadiri lebih dari 20 ribu partisipan di 50 negara yang akan mengikuti 160 acara.
Selain dihadiri oleh Anies Baswedan, sejumlah tokoh nasional juga meramaikan acara. Sebut saja, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, CEO & Director of Retail PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Handayani, Presiden Frankfurt Book Fair Juergen Boos, dan narasumber lainnya.
Baca juga: Festival Relawan 2019: Bergerak Bersama Berdampak Besar
Acara yang disiarkan daring di www.jaktent.com pada 10-14 November 2021 itu menggandeng sekitar 300 narasumber dari dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut, Sarinah Jaktent 2021 menampilkan empat penulis internasional. Masing-masing adalah dua penulis internasional yang ditampilkan oleh Gramedia Pustaka Utama, yaitu Matt Haig dari Inggris dan Kim Sae Byoul dari Korea Selatan, satu penulis dari Noura Publishing, Jessica Brody dari Amerika Serikat, dan satu penulis Belanda yang dihadirkan oleh Erasmus Huis, yaitu Marieke Lucas Rijneveld peraih International Booker Prize 2020 lewat novelnya The Discomfort of Evening.
Matt Haig, penulis best seller yang terkenal dengan buku Alasan untuk Tetap Hidup, Cara Menghentikan Waktu, dan Perpustakaan Tengah Malam tampil bersama artis Marissa Anita dalam sesi berjudul Redefining Comfort pada (13/11) pukul 19.00-20.00 WIB. Sementara, Kim Sae Byoul yang karya non fiksinya berjudul Things Left Behind menginspirasi serial terkenal berjudul Move to Heaven yang ditayangkan di Netflix, mengisi sesi berjudul Things Left Behind, Connecting Life and Death dengan dimoderatori oleh Florentina Niradewi, Co-founder dan CEO Idelaju pada (10/11) pukul 19.00-20.00 WIB.
Berikutnya, Jessica Brody, penulis Save The Cat! Writes a Novel hadir dalam
acara bertajuk The Foundation of Fiction yang akan dipandu penulis terkenal Indonesia, Dee Lestari, pada (14/11) pukul 20.00-21.00 WIB. Brody telah menulis lebih dari 15 novel, seperti The Geography of Lost Things (Bulu Emas), The Chaos of Standing Still (Ritual Kehidupan), Better You Than Me (Keluar dari Botol), 52 Reasons to Hate My Father (Kemenangan si Bodoh), trilogi Unremembered (Pahlawan Super).
Adapun Marieke Lucas Rijneveld (lahir pada 1991) dianggap sebagai salah satu bakat baru terbesar dalam sastra Belanda. Pada 2015, dia memulai debutnya dengan koleksi puisi Calf's Caul, yang dianugerahi Penghargaan C. Buddingh untuk debut puisi terbaik. Koleksi puisi keduanya, Phantomare diterbitkan pada 2019, dan memenangkan Hadiah Puisi Ida Gerhardt. Puisinya telah diterbitkan dalam terjemahan bahasa Spanyol dan Italia, dan Jerman akan segera menyusul.
Baca juga: FFI 2020: Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia
Novel debut Rijneveld, The Discomfort of Evening (2018) pun mendapat pujian luar biasa, memenangkan International Booker Prize 2020 dan terjual lebih dari 200.000 eksemplar di Belanda dan hampir 90.000 eksemplar di luar negeri. Terjemahan
novel ini akan muncul di 39 negara. Novel terbaru Rijneveld, My Heavenly Favorite (2020), akan muncul di 14 negara dan terjual lebih dari 60.000 eksemplar. Di Sarinah Jaktent 2021, Marieke tampil pada (12/11) pukul 19.00-20.00 WIB.
Kolaborasi JakTent bersama Sarinah, BRI dan JCCF juga akan berlangsung dalam
rangkaian kegiatan dalam format luring di Sarinah sampai Maret 2022 sebagai “Sneak Peak Sarinah”. Pada 1-12 Desember 2021 akan diselenggarakan rangkaian kegiatan The Market di mana Jerman menjadi tamu spesial. Acara ini terdiri dari pameran dan bazaar produk-produk “Lokal Keren”, pitching session, serta Bincang JCCF. Pada Januari-Maret 2022 juga akan diselenggarakan rangkaian kegiatan yang tidak kalah menarik.
Comments