Women Lead Pendidikan Seks
October 20, 2022

Enam Tahun 100% Manusia Film Festival Konsisten Bangun Ruang Aman

Kali ini, kita bisa menikmati film-film di 100% Manusia Film Festival secara daring dan luring.

by Magdalene
Community
Film Making
Share:

Selama dua tahun lebih pandemi Covid-19, 100% Manusia Film Festival tetap berkomitmen dalam menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia lewat seni dan diskusi. 

Hal ini terbukti dengan hadirnya edisi keenam 100% Manusia Film Festival yang akan berlangsung secara hybrid dari 28 Oktober 2022 hingga 6 November 2022 di Jakarta, dan 9-12 November 2022 di Yogyakarta. Adapun pemutaran film secara daring dapat diakses melalui Festival Scope.

Sebanyak 56 film dari 22 negara dan 10 acara lainnya dapat diikuti secara gratis, tanpa dipungut biaya.

Baca juga: Pesan Kesetaraan dalam Festival Film 100% Manusia

“Sejak awal kami hadir pada 2017, menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi seluruh individu yang hadir dan terlibat dalam festival,” jelas Rain Cuaca, Festival Director 100% Manusia Film Festival di Institut Francais Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat. 

“Terlebih lagi apabila kita melihat situasi terkini di seluruh dunia di mana peristiwa-peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia marak terjadi di tengah geliat ekonomi dan kreatif yang perlahan-lahan sedang bangkit kembali. Ruang aman menjadi sangat dibutuhkan dalam rangka mempersatukan individu dalam tercapainya kebutuhan hak-hak asasi manusia bagi individu serta kesetaraan,” imbuhnya, dalam rilis resmi yang diterima Magdalene.

Tahun ini, 100% Manusia Film Festival mengambil tema “Changemakers” di mana setiap individu memiliki kekuatan untuk mengambil dan melakukan perubahan demi kemanusiaan. Tema ini juga disampaikan melalui dua program kompilasi film pendek, yaitu 100% Local Flavors serta 100% Homemade yang berfokus pada karya film pendek terbaru dari film maker muda Indonesia.

Film pendek seperti Laut Memanggilku karya Tumpal Tampubolon yang menyabet Piala Citra 2021 untuk kategori Film Pendek Terbaik, Lika Liku Laki karya sutradara Khozy Rizal yang mendapatkan nominasi Film Pendek Terbaik dalam gelaran Sundance Film Festival 2022, serta film pendek yang terseleksi dalam New York Shorts International Film Festival 2022, These Colours Don’t Run karya Difizckal Satriatama dapat ditonton secara gratis di seluruh lini pemutaran festival.

Baca juga: Dihadiri 4 Penulis Asing, Keseruan Sarinah Jakarta Content Week

Disampaikan dengan cara bertutur yang beragam, film diharapkan mampu menginspirasi perubahan bagi penonton 100% Manusia Film Festival.

Sebanyak 7 film panjang dan 3 kompilasi film pendek Indonesia dapat dipesan tiketnya melalui situs Festival Scope, mulai 19 Oktober 2022 dan bisa ditonton dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai 28 Oktober-12 November 2022.

Festival juga akan dibuka dengan film asal Austria pemenang Best Film Grand Prize Venice International Critics Week di Venice Film Festival 2022, yaitu Eismayer dan ditutup dengan film produksi Belanda, Last Days of Spring, yang meraih Grand Prize City of Lisbon International Competition nominee di IndieLisboa International Independent Film Festival 2021.

Program 100% Cinergi (Cinema Berbagi), pemutaran inklusif yang menyediakan ruang untuk penonton dengan kebutuhan khusus dan disabilitas. Ini ramah untuk teman tunanetra dan Tuli. Dalam hal ini, teman Tuli juga bisa mengikuti acara jalan kaki di program A Walk to Understand: Changemakers. Sebab, penerjemah bahasa isyarat akan disediakan untuk kedua program ini.

Baca juga: Shenina Cinnamon Ajak Generasi Muda Tonton Jakarta Film Week 2021

Sebagai informasi, pemutaran film secara luring di 100% Manusia Film Festival akan diakhiri dengan sesi Q&A. Sesi post screening Q&A ini tidak hanya berlangsung secara offline, tapi juga secara online melalui program 100% Film Chat yang diadakan via Instagram 100% Manusia (@100persenmanusia).

MAGDALENE is an online publication that offers fresh perspectives beyond the typical gender and cultural confines. We channel the voices of feminists, pluralists and progressives, or just those who are not afraid to be different, regardless of their genders, colors, or sexual preferences. We aim to engage, not alienate.