Women Lead Pendidikan Seks
November 11, 2022

JIFF Edisi Ketiga Resmi Rayakan Sinema Independen Lima Hari

Jakarta Independent Film Festival (JIFF) 2022 resmi ditutup. Apa saja catatan dari perhelatan itu?

by Magdalene
Community
Jakarta Independent Film Festival Edisi Ketiga
Share:

Jakarta Independent Film Festival (JIFF) edisi ketiga telah resmi ditutup dengan Malam Penganugerahan di Gripa Studio, Jakarta, (6/11). Sejumlah orang hadir, mulai dari kru film peraih nominasi, juri, mitra media, mitra kerja sama, seluruh komite, hingga volunteer JIFF 2022. 

Sebanyak 30 official selections film ditayangkan sejak 2 November hingga 6 November 2022. Film-film yang berasal dari 17 negara berbeda ini ditayangkan dalam dua format berbeda, 16 film ditayangkan daring di jiff.ottchannel.com dan 14 film lainnya ditayangkan luring di Gripa Studio, Jakarta. Pada penayangan luring, tim programming JIFF mempersembahkan tiga program film yang bisa disaksikan mulai 5 - 6 November 2022. 

Program-program film yang ditayangkan disambut baik oleh penonton. Pada platform daring, JIFF berhasil mencapai 274 hits selama lima hari sejak membuka akses untuk penonton daring di Indonesia. 

Baca juga: Gandeng CathayPlay, ‘Road to 3rd Jakarta Independent Film Festival’ Seru ‘Abis’

Pada hari pertama (5/11) perhelatan rangkaian program luring JIFF, sebanyak 85 pengunjung hadir untuk menonton dua program pemutaran film dan networking event. Pada networking event yang berlangsung di Brownfox Waffle & Coffee, sineas, juri, panitia, relawan, dan mitra media undangan turut hadir dan berkesempatan untuk mengobrol santai sembari menikmati makan malam.

Hari kedua (6/11) tidak kalah ramai, sebanyak 63 orang yang datang baik untuk menonton dan mengikuti sesi diskusi yang bertajuk Why not online platform? Diskusi ini sendiri mengajak keempat juri tamu JIFF: Arie Kartikasari (Indonesian Short Film), Ilyani Alias (International Short Film), Klara Virencia (Indonesian Short Documentary), dan Albertus Wida (International Short Documentary). Mereka berbagi mengenai pandangan dan pengalaman terkait tantangan dan kesempatan film di online platform

Pemutaran Hari Kedua

Diskusi ini dipandu oleh JIFF Festival Manager Shadia Pradsmadji. Pembajakan, terlepas dari medium yang ditawarkan dari waktu ke waktu, akan selalu dijumpai dalam ekosistem perfilman. “Hanya bentuknya saja yang berbeda dan mungkin dengan semuanya kini online pembajakan jadi lebih kelihatan,” imbuh Klara Virencia.

Baca juga: Pesan Kesetaraan dalam Festival Film 100% Manusia

Menariknya, diskusi ini membahas lebih banyak siasat yang bisa dilakukan oleh berbagai platform online untuk mengakses tontonan film, termasuk kemungkinan koneksi antara satu orang dengan orang lain lintas negara dan zona waktu.

Tahun ini, JIFF menerima 1.067 pendaftar dari berbagai negara. Sebagai festival film berbasis kompetisi, JIFF menghadirkan 10 penghargaan yang terdiri dari kategori-kategori International Short Film, International Feature Film, International Short Documentary, International Feature Documentary, Indonesian Short Film, Indonesian Short Documentary, Short Director, Feature Director, Short Animation, dan Audio Visual Project. Di luar kesepuluh kategori tersebut, tim programmer juga memilih satu film sebagai Programmer’s Pick. 

Pada Malam Penganugerahan, kesepuluh film pemenang dari masing-masing kategori dan satu film pilihan tim programmer telah diumumkan. Dengan begitu JIFF edisi ketiga resmi ditutup. 

Kategori Indonesian Short Film dimenangkan oleh Laut Memanggilku/The Sea Calls for Me (Tumpal Tampubolon), Indonesian Short Documentary dimenangkan oleh End of the Tunnel (Garry Christian), International Short Film dimenangkan oleh Same Old (Lloyd Lee Choi), International Feature Film dimenangkan oleh Black Sands (Baldvin Z), International Short Documentary dimenangkan oleh Wolf Whispers (Chloé Belloc), International Feature Documentary dimenangkan oleh The One Who Runs Away Is The Ghost (Lei Qinyuan).

Baca juga: Catatan dari FFI 2021: Minimnya Juri Perempuan hingga Posisi Festival

Short Director dimenangkan oleh Stigma, Style (Cheryl Wong Ye Han), Feature Director dimenangkan oleh Kerr (Tayfun Pirselimoglu), Short Animation dimenangkan oleh Annah la Javanaise (Fatimah Tobing Rony), dan Audio Visual Project dimenangkan oleh the unshakeable destiny_2101 (Nikki Lam). Programmer’s Pick JIFF edisi ketiga kali ini adalah As the Sprouts Grow (Kurnia Yudha Fitranto). 

Selamat untuk seluruh pemenang dan terima kasih untuk setiap pihak yang sudah terlibat dalam JIFF edisi ketiga ini; setiap sineas, juri, mitra media, mitra kerja sama, komite dan volunteer JIFF 2022. Sampai jumpa di JIFF edisi selanjutnya! 

MAGDALENE is an online publication that offers fresh perspectives beyond the typical gender and cultural confines. We channel the voices of feminists, pluralists and progressives, or just those who are not afraid to be different, regardless of their genders, colors, or sexual preferences. We aim to engage, not alienate.