Women Lead Pendidikan Seks
November 26, 2021

Sedikit-sedikit Dicuanin, 5 ‘Self-Healing’ Ini Ternyata Murah Meriah

Tidak perlu biaya yang mahal, self-healing bisa dilakukan dengan lima cara mudah.

by Jasmine Floretta V.D., Reporter
Lifestyle
Share:

Tepatnya pada (22/11) lelaki pemilik akun Twitter @pancasyah mencuit referensi tempat healing untuk warga Twitter yang sedang butuh pelampiasan stres. Adalah Breakroom yang terletak di Jakarta Utara dan menawarkan konsep eskapisme yang tidak biasa.

Dengan mematok harga mulai dari Rp100.000 per orang, pengunjung diberikan kesempatan selama 20 menit untuk menghancurkan berbagai barang, seperti 10 botol kaca atau TV (jika kalian mau tambah biaya lagi).

Referensi dari @pancasyah ini sontak mendapatkan banyak komentar dari netizen Indonesia. Banyak yang menilai apa yang ditawarkan oleh Breakroom percuma karena hanya untuk pelepasan stres jangka pendek saja. Alih-alih memberikan ketenangan, otak kita justru mendambakan tindakan kekerasan berulang dan justru membangun tekanan di diri terus menerus tanpa disadari.

Banyak yang khawatir jasa semacam ini justru akan membuat orang-orang yang mempunyai masalah kontrol emosi semakin tidak terkendali. Hal ini relatif berbahaya karena berpotensi membuat orang tersebut jadi lebih agresif.

Tidak hanya itu, beberapa orang pun banyak yang merasa miris dengan hadirnya jasa semacam ini. Dalam hemat mereka, Breakroom adalah contoh sempurna betapa self healing telah dikapitalisasi tanpa menyasar pada akar permasalahan lebih luas.

“Dengan membelokkan masalah mengenai keterasingan manusia dan perjuangan kelas menjadi kemarahan pribadi, jasa semacam ini muncul dengan mengomodifikasi kekuatan destruktif menjadi aktivitas ‘rekreasi,’”, begitu ucap salah satu netizen.

Baca juga:  Perempuan Kemana-mana Sendirian, Siapa Takut?

Padahal kalau dipikir-pikir, self-healing itu enggak selamanya harus mahal. Ada beberapa kegiatan self-healing yang bisa kita lakukan dengan anggaran sangat minim bahkan gratis. Berikut ini contoh kegiatan self-healing murah meriah yang bisa kamu coba:

Baca Novel Kesukaan

Bagi kalian yang suka membaca tapi tidak punya budget besar untuk pergi jalan-jalan keluar, membaca novel jadi opsi self-healing kamu. Inilah momen di mana akhirnya kamu bisa mulai mengurangi jumlah novel di read list kamu (saya yakin banyak di antara kalian yang hobi menumpuk buku seperti saya, jadi inilah waktu yang tepat kawan).

Coba pilih novel yang sesuai dengan mood saat ini agar kamu tidak akan berhenti membaca di tengah jalan dan justru bikin mood kamu jadi lebih jelek. Membaca novel sesuai dengan mood kamu juga berguna untuk membuatmu lebih leluasa meluapkan emosi negatif yang sudah lama menumpuk di dalam diri.

Jangan lupa bacalah novel yang kamu pilih ini di tempat yang menurut kamu paling nyaman. Kamu bisa membacanya di kamar, di ruang keluarga, atau bahkan di teras rumahmu.

Setelah mendapatkan tempat yang nyaman, siapkan pula minuman buatanmu sendiri atau cemilan di sampingmu sebagai teman membaca. Dengan dua kombo maut ini, saya jamin pengalaman membaca novelmu akan lebih menyenangkan.

Baca juga:  Just Because I'm Alone Doesn't Mean I'm Lonely

Jalan Pagi Sembari Membeli Sarapan

Lagi bokek tapi pingin keluar untuk self-healing? Jalan pagi adalah kuncinya. Jangan remehkan jalan pagi. Tidak hanya membuat kamu lebih sehat, jalan pagi juga bisa membuat kamu lebih bahagia, lho.

Enggak percaya? Dilansir dari Heatline, sinar matahari memicu pelepasan hormon di otak. Paparan sinar matahari ini mampu meningkatkan pelepasan hormon yang disebut serotonin di otak, senyawa kimia yang berperan kuat dalam meningkatkan suasana hati dan membantu seseorang merasa tenang dan fokus.

Karena begitu pentingnya, kurangnya paparan sinar matahari yang kita terima berkaitan erat dengan penurunan kadar serotonin kita. Pada kenyataannya, itu dapat menyebabkan depresi berat dengan pola musiman.

Oleh karena itu, jalan pagi penting, nih buat kita lakukan setiap minggu. Jangan lupa untuk menambah kebahagiaan dari kegiatan self-healing, kamu bisa ngebolang mencari sarapan murah meriah.

Cukup berbekal Rp15.000 saja, kamu sudah bisa membeli berbagai cemilan tradisional, nasi uduk komplit dengan telur balado, atau lontong sayur. Hati senang dan perut kenyang tanpa dipusingkan dengan tagihan adalah suatu kebahagiaan yang hakiki.

Baca juga:   Perjalanan ‘Self Healing’ Saya dalam Lima Babak

Karaoke Sepuasnya di Rumah

Karaoke di karaoke bar memang harus dianggarkan sendiri. Selain karena kamu harus mengeluarkan uang transportasi dan uang makan, total biaya karaokean di karaoke bar tidak bisa dibilang murah (karena saya yakin kalian enggak mungkin karaoke cuma satu jam).

Saat kamu ingin teriak-teriak menyanyikan lagu kesukaan yang sesuai dengan suasana hatimu saat itu, karaoke di rumah pun jadi solusinya. Amunisi yang kamu siapkan hanya playlist lagu-lagu yang mau kamu nyanyikan, lirik lagu yang bisa kamu cari dari Google, dan tentunya speaker atau wireless mic.

Setelah semuanya siap kamu bisa sepuasnya berteriak-teriak di kamar. Jika ingin tambah seru, kamu bisa banget menyalakan flashlight ponsel agar serasa konser solo. Namun, jika kamu tidak mau karaoke sendiri di kamar, kamu bisa mengajak orang tua atau saudara.

Karaoke bersama keluarga tidak kalah serunya kok dengan karaoke sendiri. Apalagi kalau karaoke bersama keluarga di rumah, kalian bisa sepuasnya berhenti kapan saja, dan memilih lagu yang tidak tersedia di karaoke bar. Kamu bisa tiba-tiba karaokean lagu Korea atau Barat, lalu tiba-tiba karaokean lagu dangdut atau campursari bahkan keroncong bareng ayah atau ibumu.

Baca Fanfiction atau Alternative Universe di Twitter

Inilah kegiatan self-healing favorit yang murah meriah dan hanya bermodal kuota. Enaknya membaca fanfiction atau AU (alternative universe) di Twitter adalah kamu tidak perlu takut kehabisan bahan bacaan. Bagaimana mau kehabisan? Archieve our Own, website khusus yang mengarsipkan fanfiction dari berbagai fandom hadir dengan jutaan fanfic yang mungkin kamu tidak akan bisa habiskan hingga akhir hayat.

Penulis fanction dan AU di Twitter adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jasa mereka begitu besar hingga kita bisa menikmati karya-karya mereka secara gratis dengan pilihan cerita, genre yang kadang tidak terpikirkan akan cocok dipasangkan.

Dari cerita-cerita yang mereka tulis inilah kita bisa meluapkan emosi kita dan tidak jarang justru membuat mood kita lebih baik. Dari bisa nangis sejadi-jadinya karena membaca cerita penuh bawang hingga dibuat senyum-senyum sendiri sambil gigit bantal karena membaca cerita yang kriuk kriuk.

Kebahagiaan membaca fanfiction dan AU pun juga tidak lepas karena fleksibilitas yang ditawarkan. Bagaimana tidak fleksibel? Kamu secara harfiah bisa membacanya di mana pun dan kapan pun kamu mau jika sedang senggang dan butuh hiburan. Tidak usah pusing-pusing cari tempat atau cari momen khusus, fanfiction dan AU bisa jadi pilihan pertamamu melepas stress.

Mencoba Resep Sendiri dan Netflixan

Bingung karena sedang akhir bulan tapi pingin banget mesen makanan? Mencoba baking atau memasak dengan bahan yang tersedia di rumah bisa jadi solusinya. Bersyukurlah kita tinggal di era ini. Kita tidak lagi harus dipusingkan dengan masalah klise tentang “Aduh masa apa ya bahannya cuma segini.”

Ya simply karena internet memberikan kita informasi melimpah soal resep makanan murah meriah dengan bahan seadanya. Dari dua bahan seperti nori dan tofu saja kalian sudah bisa membuat lauk untuk makan siang (resep viral di Tik Tok yang pernah saya coba, dan enak banget).

Jangan takut resep kamu gagal, resep-resep mudah di internet itu ada memang untuk orang-orang yang enggak begitu jago masak atau memang mager masak lama-lama. Jadi pede saja ya sama masakan kalian.

Dan percayalah kawan, makanan yang kamu coba sendiri ini pasti nikmatnya berkali-kali lipat apalagi disantap sendirian sambil Netflix-an film atau serial kesukaan. Kapan lagi bisa merasakan triple combo of simple happiness? Hati senang, kantong aman, dan perut kenyang.

Jasmine Floretta V.D. adalah pencinta kucing garis keras yang gemar membaca atau binge-watching Netflix di waktu senggangnya. Ia adalah lulusan Sastra Jepang dan Kajian Gender UI yang memiliki ketertarikan mendalam pada kajian budaya dan peran ibu atau motherhood.