Apakah kamu selalu bermimpi kuliah di luar negeri? Jika ya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendaftar beasiswa ke universitas-universitas di luar negeri, apalagi jika negara tujuan impianmu adalah Inggris!
Bersama 12 universitas di Inggris, British Council menawarkan 12 beasiswa S2, dengan nilai total £130,000, melalui program “GREAT 2020-Indonesia Scholarship Campaign”. Masing-masing penerima beasiswa akan menerima sampai £10,000.
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, pertama-tama kamu harus sudah diterima di universitas di Inggris. Tapi bagaimana memastikan aplikasi S2 kamu tembus?
Selain memenuhi persyaratan akademis, termasuk skor bahasa Inggris yang valid, universitas-universitas di Inggris sering kali meminta calon mahasiswa untuk menuliskan personal statement atau esai pribadi.
Apa sih personal statement itu? Ini adalah contoh tulisanmu, biasanya sekitar dua halaman panjangnya, yang menggambarkan alasan-alasanmu memilih program studi, riset yang diminati, tujuan studi, dan kontribusi unik dan khusus yang dapat diberikan olehmu kepada program studi tersebut.
Esai pribadi yang bagus biasanya memperlihatkan lima hal. Pertama, kemampuanmu dalam menulis, termasuk tata bahasa, tanda baca, pengaturan tulisan, kreativitas, dan ekspresi.
Kedua, hubungan antara latar belakang pendidikan atau pengalaman dan tujuan di masa depan. Ketiga, alasan-alasan pemilihan program studi. Keempat, keunikan dan apa yang kamu miliki untuk dapat memperkaya program studi. Terakhir, untuk menunjukkan bahwa kamu adalah aset bagi universitas dan area studi, terutama dalam kariermu di masa depan.
Personal statement harus menceritakan kelebihan-kelebihan dan kesesuaianmu untuk program akademis tersebut. Ingat, bahwa ini bukan daftar keberhasilanmu atau kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan menulis kreatif. Hindari detail-detail yang berbunga-bunga, dan tulislah dalam gaya akademis yang berfokus pada subjek. Struktur tulisan harus berkisar pada minatmu, dan fokuskan pada ide-ide dan aktivitas yang khusus. Cobalah mengaitkannya dengan tema yang konsisten dalam seluruh tulisan. Hindari penggunaan frase-frase yang klise seperti “sejak usia dini”, “menimbulkan minat saya”, dan “semangat saya”.
Sekarang bagaimana proses menuliskannya? Pastikan ada cukup waktu untuk menuliskan esai pribadimu. Waktu yang ideal untuk mempersiapkannya adalah sedikitnya satu bulan. Lalu siapkan daftar pengecekan: Apakah ada penjelasan mengenai mengapa kamu memilih program ini? Apakah kamu menunjukkan antusiasme dan komitmen untuk program yang dipilih? Berikan jawaban mengenai manfaat-manfaat yang diharapkan dari program tersebut serta keahlian dan pengalaman yang dimiliki yang menjadikanmu kandidat yang tepat.
Untuk memudahkan penulisan, buat kerangka untuk setiap paragraf sebelum menulis untuk memastikan semua komponen pertanyaan yang diajukan terjawab.
Beberapa tips lain dalam menulis personal statement:
- Tulis dalam kalimat aktif.
- Jadilah diri sendiri—jangan gunakan kata-kata atau gaya menulis yang tidak biasanya kamu gunakan.
- Menulis dengan jelas, ringkas dan langsung pada sasaran. Buatlah setiap kata bermakna.
- Jangan mengulang-ulang satu ide terlalu sering.
- Jangan menulis autobiografi. Kamu ingin menunjukkan kesesuaianmu dengan program akademis yang dituju, bukan menceritakan kisah hidupmu.
- Hindari menuliskan hal-hal yang kamu pikir mengesankan, seperti kutipan-kutipan cerdas, bahasa yang berbunga-bunga, dll.
- Ikuti petunjuk mengenai panjang tulisan. Jika tidak ada arahan, tulis sepanjang 1,5-2 halaman dengan spasi tunggal.
- Ada transisi antara paragraf.
- Akhiri esaimu dengan kesimpulan yang mengacu pada perkenalan, hubungkan dengan tema, atau berikan lagi ringkasan poin-poin utamamu.
- Revisi tulisanmu paling tidak tiga kali.
- Minta pendapat atau kritik dari orang lain dan kemudian periksa lagi tulisannya!
Jika kamu ingin tahu lebih jauh mengenai personal statement dan cara meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, cek British Council Indonesia Teaching Centre courses dan belajar bahasa Inggris dengan ahlinya untuk mencapai tujuanmu.
Semoga berhasil!
Artikel ini dipersembahkan oleh Magdalene dan British Council Indonesia. Baca dalam Bahasa Inggris di sini.
Comments