Perempuan pihak paling rentan saat bencana, namun kurang dilibatkan dalam pengambilan kebijakan penanggulangan bencana.
Ekofeminisme semakin penting di tengah posisi perempuan yang semakin rentan dalam lingkungan dan kehidupan sosial.
Dokumenter ‘Semesta’ memperlihatkan langkah dan perjuangan dua perempuan dari Jakarta dan Papua dalam merawat alam.
Program pemberdayaan masyarakat pesisir belum dapat menjawab masalah ketidaksetaraan gender di daerah pesisir.
‘Omnibus Law’ adalah aturan sapu jagat yang berisiko mengabaikan kerentanan pekerja perempuan dan mengancam lingkungan hidup.
Pengalaman dan pengetahuan perempuan dapat berkontribusi besar terhadap proses pengambilan kebijakan terkait krisis iklim, tetapi suara mereka masih tidak didengar.
Kebutuhan dasar perempuan sering kali tidak dapat dipenuhi saat banjir dan mengungsi.
Kurangnya akses terhadap pendidikan bencana dan nilai budaya patriarki termasuk faktor yang membuat perempuan lebih rentan jadi korban bencana alam.