Salah satu upaya untuk menjaga kewarasan saya selama masa karantina karena wabah virus corona ini adalah menonton tontonan yang menyenangkan. Film komedi atau romantic comedy sangat dianjurkan. Tapi tidak ada yang mengalahkan situation comedy (sitcom) yang jelas-jelas terbukti akan membuat kita lupa (setidaknya selama beberapa saat) dengan keadaan di luar rumah kita.
Sitcom mempunyai kemampuan untuk membuat kita merasa benar-benar nongkrong bersama karakter-karakternya. Apalagi kalau sitcom tersebut sudah tamat dan punya berpuluh-puluh atau bahkan ratusan episode. Kehebatan mereka benar-benar dibuktikan ketika sedang dalam masa sulit seperti sekarang ini.
Dan tidak ada sitcom yang jauh lebih tepat daripada Friends untuk menemani kita semua di masa-masa sekarang ini. Sepuluh musim, 236 episode. Friends tidak hanya sukses menjadi blueprint bagi sitcom bergenre anak-muda-keren-tinggal-di-New-York (I’m looking at you, How I Met Your Mother) tapi ia juga menjadi warisan budaya yang paten.
Sejak rilis pertama kali tahun 1994 (I was four years old!), Friends telah merebut hati banyak orang dan masih tetap relevan sampai sekarang berkat Netflix. Gen Z sekarang mulai paham kenapa “We were on a break!” adalah sesuatu yang cukup big deal.
Baca Juga: 5 Perbaikan Soal Penggambaran Perempuan dalam ‘Snyder Cut’
Saya nonton Friends pertama kali tahun 2009. Itu pun dari season 8 duluan karena teman saya punya VCD-nya dan mau membuangnya karena sudah tidak berguna. Saya menontonnya karena saya tidak punya pilihan tontonan lain. Waktu saya kecil, RCTI pernah menayangkannya. Tapi karena jam tayang Friends malam sekali, saya mengira Friends adalah tontonan orang dewasa. Satu kotak dengan Sex and the City, yang waktu itu juga tayang malam sekali di saluran itu.
Sejak 2009, saya mungkin sudah menonton 10 musim Friends lebih dari 10 kali. Serial ini tidak lekang dimakan zaman. Enak ditonton saat sedang suntuk atau restart ketika pikiran mulai stres. Sebagai anak kos yang kebanyakan melewatkan waktu sendirian, Friends sangat asyik dinikmati sambil makan. Rasanya seperti makan bareng teman-teman. Dan meskipun saya sudah nonton Friends berkali-kali, saya tetap tertawa dan saya tetap menikmatinya. Alasan utamanya jelas: Friends memiliki karakter-karakter yang asyik dan dimainkan dengan baik.
Masa pembatasan fisik ini membuat saya kembali menonton Ross, Rachel, dan kawan-kawan. Dan kali ini saya benar-benar memperhatikan apa yang dilakukan karakter-karakternya. Setiap pencinta Friends pasti mempunyai karakter favorit. Kebanyakan orang mungkin akan lebih nge-fans dengan karakter Rachel Greene atau Monica Geller. Tidak dengan saya. Dari awal, Phoebe Buffay mencuri perhatian saya. Dan terima kasih berkat musim karantina ini, saya jadi punya banyak waktu untuk menganalisis kenapa Phoebe adalah karakter terbaik di Friends. Dan berikut ini adalah hasil analisis saya.
-
Phoebe Buffay: She really doesn’t give a fuck
Phoebe Buffay tidak peduli kalian mau melabeli dia apa. Aneh? Enggak jelas? Flaky? (“I AM flaky!”) She’s really doesn’t give a shit. Menonton Friends dan menyaksikan Phoebe melakukan apa pun yang dia mau dan nyeletuk tanpa pikir panjang membuat saya iri. Bayangkan kalau kita mempunyai kepercayaan diri sebesar Phoebe? Pasti akan sangat menyenangkan sekali.
Watch this episode: “The One With The Cat”, Season 4, Episode 2
Why: Pertama kali saya nonton episode ini saya berpikir, “Wah ini orang sakit jiwa.” Tapi kemudian saya merasakan apa yang Phoebe rasakan ketika ayah saya meninggal. Saya butuh closure. Dan itulah mungkin yang diinginkan oleh Phoebe yang tidak sempat pamitan dengan ibunya. Meskipun Ross menegurnya, tapi Phoebe tetap yakin dengan apa yang dia percayai. Seabsurd apa pun itu.
Baca juga: ‘Miss Americana’ Tampilkan Sisi Gelap Kehidupan Taylor Swift
-
Phoebe Buffay Punya Latar Belakang paling Mengenaskan
Di antara semua karakter di Friends, Phoebe mungkin yang paling mempunyai latar belakang yang paling mengenaskan. Ayah kandungnya entah ke mana; ayah tirinya masuk penjara; ibu kandungnya bunuh diri; dan dia harus hidup di jalanan bertahun-tahun (“How have you never been on Oprah?” kata Rachel). Tapi itu semua tidak membuatnya menjadi orang yang bitter. Justru dia menjadi sosok yang paling optimistis, ceria, dan paling hangat di antara semua geng Central Perk.
Watch this episode: “The One Where Monica Gets A Roommate”, Season 1, Episode 1
Why: Ketika Rachel panik karena dia merasa bahwa hidupnya sepertinya hancur berantakan karena dia memutuskan meninggalkan Barry, Phoebe dengan santainya menceritakan tentang masa lalunya yang kelam dengan sangat kasual. Bayangkan kalau Phoebe Buffay adalah anak Twitter zaman sekarang. Pasti drama hidupnya akan dijadikan utas yang kemungkinan viral dan nanti akan difilmkan dengan Chelsea Islan sebagai pemerannya.
-
Phoebe Merupakan Karakter yang Tidak Kenal Takut
Bertahun-tahun hidup di jalanan, Phoebe pernah ada di titik paling bawah. Mungkin itu sebabnya dia menjalani hidup dengan senyum di wajah karena dia tahu semua masalah bisa dia hadapi. Tidak ada masalah yang harus dibuat panik. Semua masalah ada solusinya. Yang membuat saya berandai-andai apa yang akan dilakukan Phoebe di masa physical distancing ini?
Watch this episode: “The One Where Everybody Finds Out”, Season 5, Episode 14
Why: Menggoda teman sendiri dengan begitu totalitas demi mencari tahu kebenaran? Hanya Phoebe yang bisa melakukannya!
Baca Juga: ‘WandaVision’ adalah ‘Origin Story’ Pahlawan MCU Paling Menyentuh
-
Phoebe Buffay Karakter yang Peduli Terhadap Sesama
Banyak yang ingin jadi orang baik, tapi Phoebe melakukannya tanpa ragu dan berpikir lama. Tanpa pamrih (Joey pasti tidak akan setuju dengan konsep ini). Tanpa agenda apa pun. Phoebe melakukan semua hal itu karena ia menganggap membahagiakan orang itu adalah hal yang paling menyenangkan di dunia. Di antara para karakter Friends, Phoebe adalah orang yang paling sering melakukan kegiatan sosial dan peduli terhadap sesama.
Watch this episode: “The One With The Embryos”, Season 4, Episode 12
Why: Ketika adik tirinya meminta Phoebe untuk menjadi ibu pengganti karena istrinya tidak bisa hamil, Phoebe hanya butuh beberapa waktu untuk mengiyakannya. Ini adalah sebuah permintaan yang sangat, sangat signifikan. Tapi Phoebe melakukannya dengan ringan dan senang hati.
-
Phoebe Buffay Selalu Support Teman-Temannya
Semua karakter utama dalam Friends memang saling mengisi satu sama lain. Terutama Phoebe yang rela melakukan apa saja demi teman-temannya. Menemani Rachel untuk memberi tahu ayahnya kalau dia hamil? Yes. Menyumbang agar Joey dapat jatah nampang di TV? Ayo. Saking supportive-nya, Phoebe bahkan mendukung Rachel untuk memperkerjakan Tag si berondong gemas.
Watch this episode: “The One With The Ring”, Season 6, Episode 23
Why: Hanya Phoebe yang mau rela menghabiskan waktu di toko perhiasan untuk memastikan agar cincin yang ditaksir Chandler tidak diambil orang (meskipun upayanya gagal dengan komikal).
Baca Juga: 'Space Sweepers', Film Fiksi Ilmiah Korea yang Mengandung Bawang
-
Unapologetic
Karena sudah nyaman dengan dirinya, Phoebe tidak menyensor dirinya sendiri. Dia tidak perlu berusaha untuk menjadi orang lain. Itulah sebabnya semua celetukan yang keluar dari mulutnya terasa begitu fresh dan kocak karena semuanya disajikan tanpa filter.
Watch this episode: “The One With The Worst Best Man Ever”, Season 4, Episode 22
Why: Phoebe tidak pernah berpura-pura. Episode ini sungguh kocak karena penonton bisa menyaksikan betapa kehamilan mempengaruhi kepribadiannya. Bahkan Rachel pun kena celetukan pedasnya. Episode ini menghangatkan karena kita bisa melihat betapa Rachel dan Monica benar-benar menyayangi sahabatnya ini di adegan baby shower.
Baca juga: 5 Ide Cerita untuk ‘Petualangan Sherina 2’
-
Honest
Phoebe susah untuk berbohong. Bahkan meski dia tahu cara larinya aneh, dia akan tetap melakukannya seperti yang dia mau. Karena itu justru terasa lebih menyenangkan. Phoebe selalu mengeluarkan pendapat atau komentar sesuai dengan apa yang dia rasakan/ pikirkan. Menonton akting Joey mungkin menjadi cobaan terberat bagi Phoebe karena dia harus menjadi teman yang supportive.
Watch this episode: “The One With The Rumor”, Season 8, Episode 9
Why: Tidak ada contoh yang lebih tepat untuk menikmati betapa ceplas-ceplosnya Phoebe ketika Brad Pitt muncul sebagai bintang tamu. Perhatikan bagaimana Phoebe mengajari Joey untuk berbohong dan betapa senangnya Phoebe ketika dia berhasil memeluk karakter Brad.
-
Hard worker
Yang paling saya kagumi dari Phoebe adalah dia tidak peduli apa yang kita pikir tentang dia. Dia tidak malu menjadi terapis pijat. Dia justru bangga atas hal ini. Bahkan ketika dia mempunyai teman yang secara karier jauh lebih gemilang, Phoebe tidak minder. Phoebe tetap mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati. Dan ketika dia mempunyai misi atau goal tertentu, dia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Watch this episode: “The One With The Inappropriate Song”, Season 9, Episode 7
Why: Ini adalah pertama kalinya kita melihat Phoebe mencoba untuk mengubah dirinya demi diterima oleh keluarga ningrat Mike, sang pacar. Lihat bagaimana paniknya Phoebe dan usahanya untuk mengganti cara berpakaian, berbicara, dan kepribadiannya agar ia disukai calon mertuanya. Ketika akhirnya semua kamuflase ini terbongkar, Phoebe juga akhirnya bersikap bodo amat. Yang membuatnya jadi berkali-kali lipat lebih keren.
Baca Juga: ‘June dan Kopi’, Cerita Hangat tentang Sahabat Setia Manusia
-
Phoebe Merupakan sosok yang Fun
Phoebe adalah sosok yang fun. Dia impulsif. Dia liar. Dia tidak terduga. Dia tahu caranya bersenang-senang. Phoebe adalah jenis yang bisa mengajak kita jalan-jalan ke luar kota di akhir pekan. Atau tiba-tiba crash party orang. Dan ketika ketahuan bahwa dia bukan orang yang diundang, orang akan memaafkannya karena Phoebe adalah orang yang sungguh asyik.
Watch this episode: “The One Where Rachel Smokes”, Season 5, Episode 118
Why: Ketika Phoebe mendapatkan tugas untuk membawa gelas dan es, Phoebe berhasil merubah tugas membosankan tersebut menjadi sebuah tema. Yang membuat apapun yang dilakukan Monica jadi tidak penting. And that’s a talent.
Baca Juga: Mengapa Laki-laki Harus Menonton ‘Promising Young Woman’
-
Goofy
Asyik dijadikan teman curhat, Phoebe juga orang yang tepat untuk diajak gila-gilaan. Salah satu hal yang membuat Phoebe sangat menggemaskan adalah karena dia punya child-like sense of wonder yang kuat. Setiap usulan yang keluar dari mulutnya pasti kocak.
Watch this episode: “The One With The Lottery”, Season 4, Episode 2
Why: Lihat bagaimana cara Phoebe meminta maaf ketika dia menjatuhkan semua tiket lotre mereka. Atau jawaban Phoebe ketika ditanya apa yang ia lakukan dengan semua uang yang ia dapatkan kalau dia menang lotre.
Ke-10 musim ‘Friends’ dapat disaksikan di Netflix.
Comments