Women Lead Pendidikan Seks
July 15, 2021

Mesra Tanpa Asmara: Bromance dari A sampai Z

Ternyata bromance itu lebih dari sekadar pertemanan biasa di antara laki-laki heteroseksual.

by Jonesy
Lifestyle
Mesra tanpa asmara
Share:

Sebagian dari kita mungkin sudah familier dengan istilah bromance dari pelbagai tayangan TV atau film. Salah satu hubungan dekat non-seksual paling sohor ada di serial televisi Sherlock Holmes yang memperlihatkan persahabatan antara Holmes dan Dr. Watson. Hubungan di antara mereka sangatlah dekat, di mana ada Sherlock Holmes di situ ada John Watson. 

Saya sendiri mengenal istilah ini dari forum-forum yang membahas  anime atau animasi Jepang dan komik Jepang. Seringkali, bromance menjadi fan-service atau materi yang sengaja dimasukan untuk menyenangkan hati penonton.    

Magdalene merangkum fakta-fakta penting bromance yang mesti kamu ketahui.

Pengertian Bromance 

Awalnya, saya tidak paham apa itu bromance, namun setelah dipelajari lagi, ternyata istilah ini lebih dari sekadar pertemanan biasa. Bromance adalah sebuah hubungan platonik di antara laki-laki. Hubungan di antaranya sangat erat, penuh kasih sayang melebihi persahabatan biasa. Bromance berbeda dari persahabatan biasa sebab itu memiliki tingkat keintiman emosional yang sangat tinggi.

Contoh Bromance dalam Drama Korea 

Saya juga sering menjumpai bromance dalam serial drama Korea, salah satu contohnya, hubungan Vincenzo dengan Jang Han seo dalam drakor Vincenzo. Awalnya memang Jang Han Seo merupakan tokoh antagonis dalam drama ini, namun lama kelamaan Jang Han seo jadi sangat menghormati Vincenzo seperti kakaknya sendiri, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga: Sebutan Baper dan Kepekaan yang Terkikis

Apakah istilah pertemanan pria ini hanya berlaku di dunia fiksi? Tentu saja tidak. Istilah ini juga sering kali digunakan untuk menyebut hubungan persahabatan super erat antara tokoh publik seperti aktor, atlet, bahkan politikus. Contoh hubungan hubungan dekat non-seksual lainnya, yakni persahabatan antara aktor Ryan Reynolds dengan Hugh Jackman.   

Bromance Hapus Maskulinitas Toksik 

Ketika berbicara tentang bromance, mungkin di benak kamu hubungan ini sama seperti hubungan pertemanan laki-laki tongkrongan atau bro-bro misoginis yang sering berseliweran di Twitter, tetapi saya bisa pastikan bromance itu sangatlah berbeda. Menurut saya bromance itu bisa menjadi senjata untuk kita menghapus maskulinitas toksik dalam pertemanan laki-laki.  

Dalam masyarakat yang masih menganut pandangan patriarki, konsep hubungan dekat non-seksual akan mendapat stigma buruk, sebab membolehkan laki-laki memperlihatkan perasaan dan juga kerentanannya. Masyarakat menganggap hal itu keliru karena seharusnya laki-laki yang sesuai standar masyarakat adalah laki-laki maskulin, anti memperlihatkan kelemahan, serta agresif. 

Baca Juga: Lika-liku ‘Open Relationship’, Bagaimana Memulainya?

Hal ini tentu saja sangat berdampak buruk bagi laki-laki apalagi dalam kaitannya terhadap kesehatan mental. Akibat dari stereotip seperti ini, gejala-gejala terkait dengan kesehatan mental pada laki-laki menjadi terabaikan.    

Manfaat Bromance untuk Laki-Laki

Siapa yang menyangka hubungan dekat non-seksual ternyata sangat bermanfaat bagi laki-laki, loh! Salah satunya dalam aspek kesehatan. Dikutip dari laman Psychology Today, sebuah riset yang dilakukan oleh University of California menemukan, hubungan bromance yang baik meningkatkan hormon oksitosin yang sering disebut dengan “hormon cinta”  akan membantu laki-laki hidup dan sehat lebih lama. Nah, berikut ini beberapa manfaat bromance lain yang bisa kamu dapatkan loh, yuk simak. 

Mengurangi Stres

Dikelilingi sahabat yang kita kasihi dan sayangi tentu saja membuat kita lebih nyaman dan kamu juga bisa menjadi diri sendiri di dekat mereka. Ketika kamu merasa nyaman menjadi diri sendiri, hal ini akan mengurangi tingkat stres kamu. 

Jika dikaitkan dengan hormon, hubungan dekat non-seksual yang baik akan mengurangi pembentukan hormon kortisol atau hormon stres. Ketika kamu stres hormon kortisol akan meningkat dan hal ini bisa berdampak pada imunitasmu juga.  

Memiliki Seseorang yang Mengerti Kamu

Memiliki seseorang selain pasangan kamu  yang mengerti diri kamu tentu sangat membahagiakan. Ketika laki-laki memiliki teman laki-laki, banyak yang merasa lebih dekat dengan teman laki-lakinya secara emosional ketimbang pasangannya. 

Baca Juga: 6 Cara Jitu Menghindari ‘Toxic Relationship’

Dikutip dari Jurnal Sagepub, menurut beberapa peneliti dari Winchester University, bromance meningkatkan stabilitas emosional, meningkatkan keterbukaan secara emosional, serta membuat resolusi konflik yang lebih baik. 

Baik untuk Kesehatan Fisik 

Memiliki hubungan dekat non-seksual tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental kamu loh, tetapi juga kesehatan fisik kamu. Persahabatan di antara kalian bisa dijadikan ajang untuk saling mendorong dan mengingatkan untuk menjalani aktivitas sehat, misalnya berolahraga bersama. 

Biasanya memang aktivitas berolahraga lebih banyak dikaitkan pada postur dan tubuh yang sempurna seperti di majalah. Namun, dalam bromance yang baik, tujuan untuk berolahraga bukanlah untuk mengikuti standar ideal tubuh ala media sosial, tetapi lebih pada memiliki tubuh sehat fisik dan mental. 

Meningkatkan Kemampuan Otak

Ketika kita semakin menua, akan sangat baik untuk kita memiliki hubungan yang dekat dengan teman laki-laki kita. Dikutip dari laman Mens Group,Beberapa penelitian menunjukkan, penurunan kognitif pada laki-laki akan melambat ketika mereka berinteraksi secara reguler dengan teman-teman mereka. Selain itu, lansia yang memiliki hubungan baik serta dekat dengan teman-temannya memiliki kemungkinan kecil untuk mengidap demensia.

Baca Juga: Menilik Tanda-tanda Pertemanan yang Baik

Bagaimana Tanda Bromance yang Baik?

Sekarang kamu sudah tahu apa saja manfaat dari bromance, lalu setelah itu kamu jadi berpikir bagaimana hubungan dekat non-seksual yang baik itu. Pada intinya, persahabatan laki-laki yang baik akan membuatmu nyaman dan tentu saja mengajarkanmu untuk meredam toxic masculinity

Bromance yang baik adalah hubungan yang saling mendukung antara laki-laki untuk menjadi laki-laki baru yang percaya terhadap kesetaraan.