Women Lead Pendidikan Seks
September 01, 2022

5 Lagu K-pop ‘Genderless’ dan Mendobrak Gender Biner

Ternyata masih ada sederet lagu Korea Selatan yang cukup inklusif gender.

by Theresia Amadea, Reporter
Culture // Korean Wave
Share:

Konon lagu merupakan bentuk ekspresi diri pembuatnya. Biasanya lagu berangkat dari subjek tertentu yang menginspirasi si pembuatnya. Masalahnya, subjek yang disorot kerap kali tak cukup beragam, karena cuma ada lelaki atau perempuan, tampan atau cantik. Padahal pandangan dikotomis ini menjadi penanda utama bahwa kita masih mengagung-agungkan pandangan gender biner. Tak jarang, kurang beragamnya subjek di lagu ini membuat beberapa pihak akan susah relate.

Namun, kita patut bahagia karena kini beberapa lagu, khususnya lagu K-Pop mulai keluar dari gelembung budaya heteronormatif. Bahkan beberapa lagu cukup progresif lantaran berani terang-terangan mendobrak budaya gender biner.

Berikut lagu K-pop yang andil membongkar norma gender biner rangkuman Magdalene.

  • “Serendipity” BTS 

Lagu pertama adalah intro dari album “Love Yourself: Her” BTS. “Serendipity”. Ini sengaja dipakai BTS untuk menceritakan konsep album, sehingga dirilis lebih awal.

“DNA kami terhubung di alam semesta, saya pikir itu adalah perasaan yang tepat untuk album ini,” tutur BTS kepada Billboard.

Baca juga: Mengenal Non-binary atau Nonbiner: Gender Netral yang Sudah Lama Eksis

Melalui wawancara yang sama, BTS menjelaskan lirik “Serendipity”  didasari dari hal yang spesial dan langka dalam hidup. Hal yang tidak bisa dibatasi dengan konsep gender biner yang selama ini mengakar kuat dalam kehidupan. Menurut BTS perasaan itu melampaui gender, budaya, dan batasan di antara orang-orang.

  • “TOMBOY” (G)-IDLE 

Lagu utama dari album pertama (G)-IDLE,“I NEVER DIE” berjudul “TOMBOY”. Lagu ini dibuat untuk menunjukkan warna personal grup mereka.

Jeon Soyeon, leader sekaligus composer album menjelaskan dalam artikel Soompi,“TOMBOY” adalah bentuk ekspresi hati mereka. 

“(Ini adalah) lagu yang menekankan sikap unik dan berani (G)I-DLE terhadap isi hati kami. Melalui liriknya yang blak-blakan dan langsung, ia menangkap pesan 'Aku hanya aku' dan tidak ada standar yang bisa menandingiku.”

Soyeon dalam wawancara di platform Mindset by DIVE Studio menjelaskan lebih dalam makna lagu ini. Menurutnya orang tidak dapat hanya didefinisikan berdasarkan ekspresi biner, sehingga semua harus dilihat tanpa prasangka.

  • “Crown” TXT 

Secara tidak langsung, debut TXT menjadi lagu yang bisa mendeskripsikan penerimaan diri queer. Lagu ini juga tidak menggunakan kata yang menunjukan ekspresi gender biner

Menceritakan penerimaan orang akan “tanduk” yang tumbuh dari dirinya. lagu tersebut mengurai kesakitan dan kebingungan yang datang sekaligus. Saat ia bertemu dengan sosok liyan dengan sayap di punggungnya, ia kemudian belajar menerima dan mencintai tanduk aneh di kepalanya. Ia menganggap tanduk itu sebagai mahkota.

Baca juga: 7 Lagu BTS tentang Kesehatan Mental

“Crown” bagi komunitas queer menjadi lagu yang bisa mendeskripsikan penerimaan diri. Seperti pada artikel Teen Vouge “On TXT, Queerness, and Embracing My “Crown”” yang ditulis K-CI Williams. Williams tumbuh dengan membenci diri sendiri, percaya dirinya kotor, salah, dan tidak layak untuk dicintai. Belakangan William belajar mencintai dirinya sebagai queer, kendati mereka kerap dipinggirkan.

  • “MOVE” Taemin

Dalam wawancara kepada Billboard, Taemin menerangkan, “MOVE” tidak dibatasi gender biner. “Terlepas dari gendernya, saya percaya semua penonton akan dapat menikmati dan mendengarkan ini sebagai sesuatu yang berbeda dari kebanyakan yang keluar di K-pop,” tutur Taemin.

Taemin, si main dancer SHINee menggunakan kemampuan tariannya untuk melawan norma gender. Ia berharap dengan koreografi yang unik, “MOVE” mampu meruntuhkan batasan gender biner dalam koreografi K-pop.

“Tujuan saya adalah menemukan jalan tengah, memadukan gerakan maskulin dan feminin ke dalam koreografi bersama-sama.”

  • “Oh my god” (G)-IDLE 

Lagu yang mendobrak gender biner selanjutnya adalah “Oh my god” dari (G)-IDLE. “Oh my god” memang menggunakan kata ganti she dan her dalam liriknya. Lagu utama dari mini album ketiga (G)-IDLE ini merupakan lagu favorit saya. Sebab, meski menggunakan kata ganti perempuan, makna she dalam lagu tak terbatas. 

Baca juga: Red Velvet, MAMAMOO, dan ITZY: Idola K-Pop dan Bahasa Feminis Mereka

“Oh my god, she took me to the sky, Oh my god, she showed me all the stars,”

Soyeon memberi kebebasan interpretasi makna she kepada pendengar lagu. She dalam lagu ini merupakan sosok imajiner yang mewakili berbagai bentuk cinta. Sehingga, banyak fans dari komunitas LBTQ+ mengatakan “Oh my god” sebagai new gay anthem khususnya bagi komunitas lesbian.

"Saya tidak ingin membatasi she itu pada sosok tertentu atau definisi tertentu. Jadi terbuka untuk apa saja. Saya percaya bahwa semua jenis cinta itu berharga dan harus dihormati. Itu sebabnya saya tidak ingin membatasi she pada sesuatu yang spesifik," katanya saat wawancara dengan MTV.

Kalau buatmu, lagu K-pop apa lagi yang merangkul konsep netral gender dan mematahkan norma gender biner?

Theresia Amadea, reporter yang bermimpi hidup dengan tulisannya dan hidup sederhana dengan circle pilihannya. Menyukai budaya Korea dan Jepang dan bermimpi kuliah lanjut ke Eropa.