Kalau sedang dalam masa pra-menstruasi, rasanya semua badan lelah, pun emosi jadi naik turun. Kita mudah marah dan juga menangis di saat bersamaan. Kalau sudah begini, biasanya saya memilih untuk istirahat dan menonton film melodrama Korea.
Kok spesifik banget genrenya, Jone? Menurut saya, film-film melodrama Korea berbeda dari film penyumbang air mata lainnya. Sebab, ada isu sosial yang diangkat dalam cerita tersebut dan dibungkus apik, lengkap dengan naskah yang bikin haru. Salah satu contohnya film melodrama Birthday. Tak hanya mengangkat soal menghadapi kedukaan, tetapi tragedi tenggelamnya kapal ferry Sewol yang menewaskan anak-anak sekolah yang tengah karya wisata.
Oleh sebab itu, bagi saya ada tempat spesial tersendiri untuk film-film melodrama Korea. Tak hanya bikin haru biru, kita juga banyak mendapatkan pelajaran dari film-film tersebut. Nah, berikut ini beberapa rekomendasi film melodrama Korea pilihan saya, yang mengangkat pelbagai isu sosial, dan tentunya bikin matamu sembab setelahnya.
Film Melodrama Korea Tentang Ibu dan Anak Wedding Dress (2010)
Film melodrama Korea ini bercerita tentang Go-Eun, ibu tunggal dan desainer baju pengantin, tidak pernah menyangka hidupnya tinggal menghitung hari akibat kanker yang ia derita. Ia memiliki seorang anak perempuan, Sora, yang belum mengetahui ibunya sakit keras.
Baca juga: Ini Satu Alasan Lagi Mengapa Harus Menonton Drama Korea
Tidak ingin berpisah secara tidak baik-baik, Go-Eun pun ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan So-ra. Ia akan melakukan apapun untuk anak perempuan semata wayangnya itu, termasuk membuatkan baju pengantin untuk Sora kelak. Ketika kondisi kesehatannya semakin memburuk, So-ra pun baru mengetahui kondisi sang ibu, dan secara diam-diam membantu memenuhi harapan-harapan terakhir sang ibu.
Film Melodrama Korea Mengharukan Miracle In Cell No. 7 (2013)
Siapa sih yang tidak familier dengan film melodrama Korea yang satu ini. Film tentang ayah tunggal ini,merupakan adaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Korea pada tahun 1972. Miracle in Cell No. 7 bercerita tentang kehidupan seorang ayah tunggal bernama Yong-Goo yang mengalami disabilitas mental yang hidup berdua saja dengan anak perempuan semata wayangnya, Ye-Seung. Yong-Goo hidup bahagia dengan sang anak, walaupun ia memiliki kecerdasan mental seperti anak-anak.
Suatu hari, ia mengalami insiden dan dituduh secara sepihak sebagai penjahat dan akhirnya dimasukkan ke penjara. Beberapa tahun kemudian, sang anak, kembali menyelamatkan sang ayah dengan menjadi pengacara dan mencari keadilan untuk ayahnya yang mengalami salah tuduh.
Film Melodrama Korea Terbaik Hearty Paws (2006)
Dua bersaudara Chan Yi dan adik perempuannya So Yi tiba-tiba ditinggalkan oleh sang ibu, dan harus bertahan hidup berdua saja. Suatu hari, Chan Yi menyetujui permintaan sang adik yang ingin hadiah seekor anak anjing untuk ulang tahunnya yang ke-6.
Baca juga: 5 Drakor dengan Karakter Perempuan yang Anti-Stereotip
Chan Yi pun menyusup ke rumah pasangan kakek nenek yang memiliki anjing, dan mencuri salah satu anak anjing yang baru lahir dari mereka. Adiknya pun sangat senang, walaupun kondisi mereka sangat memprihatinkan. Namun, takdir berkata lain, suatu hari akibat sebuah insiden, So Yi meninggal dunia, dan meninggalkan Chan Yi dan sang anjing berdua saja.
Chanyi sangat terpukul dengan situasi tersebut, dan menyalahkan anjingnya atas kejadian tersebut. Ia memutuskan untuk mencari ibunya, namun dalam perjalanan ia sadar teman setianya hanyalah anjing tersebut.
Birthday (2019)
Kehilangan anggota keluarga yang kita cintai secara mendadak tentunya sangat berat bagi setiap orang. Hal ini digambarkan secara apik dan mengharukan dalam film melodrama Korea Birthday. Cerita berfokus pada kehidupan Jung Il dan Soon-Nam yang sudah menikah sejak lama dan memiliki dua orang anak. Suatu hari peristiwa memilukan terjadi, anak laki-laki sulung mereka meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Korea ‘Slice of Life’ dari Sutradara Perempuan
Hal ini membuat keduanya terpukul, dan Soon Nam, menolak untuk mengakui bahwa anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. BIrthday memperlihatkan kita bagaimana orang tua berproses dalam menghadapi duka yang dialami, dan hal itu ternyata sulit untuk dihadapi bahkan setelah bertahun-tahun orang yang mereka sayangi meninggalkan mereka.
Harmony (2010)
Jeong Hye didakwa sepuluh tahun penjara akibat membunuh suaminya yang melakukan kekerasan terhadapnya. Ternyata saat di penjara, Jeong Hye dalam kondisi mengandung, dan akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki, namun harus memberikan anak tersebut untuk adopsi.
Baca Juga: Doyan Film Misteri, 7 Tontonan Korea Ini Siap Menemani
Suatu hari ia membuat sebuah paduan suara yang beranggotakan para tahanan perempuan, dibantu oleh Kim Moon Ok, tahanan perempuan yang sebelumnya berprofesi sebagai dosen musik. Kepala sipir penjara menjanjikan jika mereka menang, maka ia akan mengabulkan satu hari penuh untuk Jeong Hye dan rekan-rekannya untuk pergi bertamasya keluar dari penjara.
Comments