Women Lead Pendidikan Seks
September 18, 2019

Kenang Rangga dan Cinta, Kunjungi Toko Buku Bekas di Jakarta

Toko-toko buku bekas ini wajib dikunjungi para penggemar buku, agar tidak hilang dilibas lapak-lapak online.

by Elma Adisya, Reporter
Issues // Politics and Society
BookStore_TokoBuku_Buku_SarahArifin
Share:

Masih ingat adegan klasik dalam film Ada Apa dengan Cinta? (2002) saat Rangga mengajak Cinta ke toko buku bekas langganannya di Kwitang, Jakarta Pusat?  Adegan itu tak cuma melambungkan nama Chairil Anwar di kalangan Milenial, tapi juga melejitkan Pasar Kwitang sebagai tempat yang harus dikunjungi penggemar buku.

Namun, seiring banyaknya toko buku daring, sentra-sentra buku bekas seperti Pasar Kwitang mulai meredup pesonanya. Jika dulu pasar ini dipenuhi pedagang buku bekas, kini para pedagangnya menyebar ke beberapa tempat, seperti Blok M Square dan Pasar Kenari Lama.

Meski membeli dari toko buku daring lebih mudah dan nyaman, toko-toko buku bekas ini masih patut dikunjungi karena banyak sekali harta karun yang bisa ditemukan sini, mulai dari novel dan komik klasik, sampai buku non-fiksi bertema sejarah yang sulit ditemui.

Dari terminal bus hingga kios-kios berpendingin ruangan di mal, inilah beberapa rekomendasi dari kami untuk kamu yang ingin menambah koleksi buku bekas yang masih bagus kondisinya. Mungkin kamu, terutama yang punya penyakit asma, harus siap dengan masker karena tumpukan bukunya lumayan berdebu.

  1. Galeri Buku Bengkel Deklamasi, Jakarta Pusat

Terletak di dalam kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), persis di samping Gedung Bhakti Budaya, toko buku ini didirikan oleh sutradara Jose Rizal Manua pada 1996. Buku-buku andalannya adalah sastra dan non-fiksi sejarah, dengan kisaran harga Rp50.000-Rp75.000 dan bisa ditawar.

Toko buku ini beroperasi dari jam 10.00 sampai jam 17.00, dan setelah membeli buku, kamu bisa duduk-duduk di bawah pohon rindang depan Bengkel Deklamasi, atau mampir ke bioskop Kineforum di deretan bangunan yang sama. Kekurangannya, selain berdebu, juga ada bau pesing yang mungkin datang dari kucing-kucing yang berkeliaran di teras toko.

Baca juga: Hiburan Sekaligus Literasi Film di Bioskop Alternatif

  1. Pasar Kenari Lama, Jakarta Pusat

Pertengahan Mei 2019, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan sebuah sentra buku di lantai 3 Pasar Kenari Lama, yang merupakan pusat penjualan perkakas rumah dan alat-alat kelistrikan.

Tempat ini merupakan definisi surga bagi kutu buku seperti saya, dengan deretan kios toko di lantai berpendingin ruangan yang bebas asap rokok. Di lantai yang sama ada kedai kopi plus tempat-tempat membaca dan bersantai dengan bangku dan karpet-karpet rumput sintetis. Bahkan ada ruang laktasi untuk ibu menyusui.

Harga buku fiksi non-fiksi sekitar Rp25.000, sementara buku anak Rp5.000-Rp25.000 tergantung ukurannya. Sentra buku ini beroperasi dari jam 10.00 pagi hingga 19.00 malam. 

  1. Pasar Kwitang dan Terminal Senen, Jakarta Pusat

Daerah yang menjadi tempat syuting Ada Apa dengan Cinta ini dahulu pernah berkibar dan dipenuhi kios buku bekas, mulai dari toko hingga lapak di pinggir trotoar. Namun perkembangan teknologi membuat banyak toko gulung tikar atau pindah ke tempat lain. Masih ada beberapa penjual buku bekas di daerah tersebut dengan ragam genre. Jika ingin yang lebih lengkap, kamu bisa mampir ke kios-kios buku di Terminal Bus Senen.

Baca juga: 8 Buku Fiksi Indonesia Wajib Baca Sebelum Usia 30

  1. Kios Buku Blok M Square

Dengan adanya MRT, kini kamu bisa semakin mudah mencapai tempat ini, tinggal turun di Stasiun Blok M. Langsung saja pergi ke basement Mal Blok M Square, dan kamu bisa menemukan komik-komik klasik, novel-novel jadul, hingga majalah Tempo edisi 20 tahun lalu. Harganya bervariasi, mulai dari Rp10.000 untuk majalah, Rp20.000-Rp30.000 untuk novel.

Tempat ini terutama surga bagi kolektor komik klasik, dengan banyak kios menjual komik silat dan komik klasik Gundala sampai Sri Asih.

Kios-kios ini beroperasi mulai dari jam 10.00 hingga jam 21.00, namun beberapa toko mulai tutup di jam 18.00-19.00, jadi saya sarankan untuk datang kesini siang atau sore hari. Di lantai yang sama, kamu juga bisa menjelajah toko-toko musik yang menjual CD, kaset, dan piringan hitam bekas atau baru.

  1. Toko Sarang Buku, Jakarta Selatan

Dari Blok M, kita berpindah ke daerah Rasuna Said, Kuningan, dan menjelajah buku-buku lama di Sarang Buku. Terletak di basement mal Plaza Festival, Sarang Buku menyediakan buku-buku bekas berbahasa Indonesia dan Inggris. Enaknya, semua sudah ditata terpisah sesuai bahasa dan genre buku.

Harga buku berkisar dari Rp25.000 hingga Rp100.000 untuk novel dan non-fiksi, serta Rp150.000- 1.000.000 untuk buku non-fiksi langka. Kios ini beroperasi dari jam 11.00 hingga 21.00.

  1. Toko Buku Delawas, Jakarta Barat

Bagi kamu yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat, ada toko buku bekas Delawas di daerah Tanjung Duren. Berbeda dari toko-toko lain, kalian tidak perlu menebak-nebak harga bukunya karena Delawas sudah mencantumkan label harga di tiap buku, yang berarti tidak bisa ditawar.

Kios ini beroperasi dari jam 10.00 hingga 21.00.

Ilustrasi oleh Sarah Arifin

Elma Adisya adalah reporter Magdalene, lebih sering dipanggil Elam dan Kentang. Hobi baca tulis fanfiction dan mendengarkan musik  genre surf rock.