Sebagai seorang komedian perempuan, Jia Ling selalu tampak ceria dan punya hidup tanpa beban di hadapan publik. Tetapi, di balik wajah yang ramah itu Jia Ling menyimpan satu kesedihan yang belum sembuh ketika ibunya meninggal dunia. Perempuan berusia 39 tahun itu ditinggal sang ibu lalu saat dia merantau untuk bersekolah di Beijing. Kepergian sang ibu pun menjadi pukulan paling berat karena dia tidak bisa menghabiskan detik-detik terakhir bersama ibunya.
Dua puluh tahun sejak saat itu, Jia Ling mengangkat rasa sedihnya dalam film yang dia sutradarai, Hi, Mom (2021). Lewat film itu, Jia Ling menyampaikan keinginan untuk ‘memutar waktu’ agar bisa mencuri waktu bersama ibunya walaupun hanya sebentar. Di sana, Jia Ling berperan sebagai Jia Xiaoling yang sedang berduka, kemudian secara magis kembali ke era saat ibunya masih muda di tahun 1980-an. Jia Xiaoling lalu menghabiskan waktunya di masa lampau untuk membuat ibunya bahagia dan mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Film yang pencitraan awalnya sebagai komedi diam-diam memiliki unsur menyentuh tentang hubungan ibu dan anak perempuan. Tidak sedikit pengulas film menyebut Hi, Mom membuat mereka berlinang air mata ketika menontonnya. Perasaan melankolis yang dimiliki Jia Ling berhasil menyentuh penonton. Karenanya, Hi, Mom yang diduga tidak akan sukses akibat dimainkan aktor tidak terkenal tiba-tiba melejit karena ‘bisik-bisik’ dari penonton.
Kesuksesan Hi, Mom mengalahkan penjualan film Detective Chinatown 3, film dari waralaba Detective Chinatown yang legendaris, hanya dalam sepuluh hari. Tidak hanya itu, Hi, Mom menjadi film yang disutradarai perempuan paling laris di dunia mengalahkan Wonder Woman (2017) yang disutradarai Patty Jenkins. Dikutip dari Variety, Hi, Mom telah meraup US$838 juta atau sekitar Rp12 triliun, sementara Wonder Woman meraup US$823 atau Rp11,8 triliun.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Chloe Zhao, Sutradara Perempuan Asia Pertama Peraih Oscar
Pencapaiannya ini membuat Jia Ling dilirik sebagai sutradara perempuan yang kemampuannya tidak bisa dipandang enteng meskipun dia bukan hasil besutan Hollywood. Perasaan tulus Jia Ling yang ingin membuktikan pada ibunya dia berhasil sukses tersampaikan melalui film tersebut. Dalam unggahannya di media sosial saat Hari Ibu, Jia Ling juga menyarankan orang-orang untuk mengapresiasi segala hal yang ada di sekitar kita, terutama sosok ibu.
“Di dunia ini dulu ada orang yang pernah hidup untukku. Saat orang dengan kasih seperti itu pergi, maka sangat penting kamu untuk hidup dengan baik untuknya,” tulis Jia Ling.
Memulai Karier Sebagai Komedian
Jia Ling yang tumbuh besar di keluarga miskin selalu bermimpi membangun karier di dunia akting. Untuk mewujudkan mimpinya itu, dia mendaftar ke universitas seni, Central Academy of Drama. Namun, karena ada miskomunikasi antara ibunya dan pihak administrasi kampus, Jia Ling malah terdaftar dalam fokus studi tentang xiangsheng atau crosstalk.
Jika pemahamannya disederhanakan, xiangsheng merupakan semacam stand up comedy atau percakapan komedi antara dua orang komedian. Selain itu, xiangsheng juga hanya dilakukan oleh laki-laki. Alasannya, humor yang disajikan komedi crosstalk itu dinilai tidak cocok untuk perempuan.
Mulanya Jia Ling merasa terperangah dan menolak untuk mengakui studinya tentang xiangsheng. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Jia Ling yang berasal dari Xiangyang, Hubei pun pindah ke Beijing untuk bersekolah.
Meskipun begitu, setelah belajar lebih jauh tentang xiangsheng yang menggabungkan komedi dan akting, Jia Ling jatuh cinta pada seni crosstalk. Media di Tiongkok pun kerap menyorotnya sebagai aktris crosstalk perempuan berbakat sekaligus anak didik dari aktor dan pemain xiangsheng terkenal, Feng Gong.
Dilansir dari media Radii, setelah lulus sekolah pada 2001, Jia Ling menemukan kesulitan untuk menetapkan namanya di industri komedi karena xiangsheng didominasi laki-laki. Karenanya, untuk menyambung hidup, Jia Ling mengambil kerja serabutan. Mantan pacarnya saat itu juga sempat meminta Jia Ling untuk memutuskan mimpinya dan menjadi ibu rumah tangga. Pada saat bersamaan, kakak perempuannya di Xiangyang memintanya untuk pulang karena dia menemukan pekerjaan yang cocok untuk Jia Ling. Namun, perempuan itu menolak dua permintaan tersebut dan memilih untuk mengejar mimpi di dunia hiburan.
Baca juga: 4 Sutradara Perempuan Tombak Perfilman Korea Selatan
Pada 2003 Jia Ling bergabung dalam grup seni dan sandiwara milik Feng Gong, China Broadcasting Art Troupe. Dari sana, ia perlahan-lahan membangun kariernya di dunia hiburan. Penampilannya dalam segmen “Gala Talk” pada program televisi tahun baru, CCTV New Year’s Gala lah yang mengokohkan namanya di industri hiburan tahun 2010. Sejak saat itu, Jia Ling rajin diundang ke acara variety show di televisi sebagai bintang tamu. Selain itu, ia juga menjadi pembawa acara untuk program televisi komedi, Lok Street pada 2014.
Walaupun seni crosstalk telah mengangkat namanya, Jia Ling tidak luput memberikan komentar atas industrinya yang tampak eksklusif untuk laki-laki saja. Dalam unggahan di blog pribadinya, Jia Ling menulis artikel tentang tidak tersedianya tempat ganti baju untuk aktris crosstalk. Ia kemudian berjanji jika dia membuat klub crosstalk-nya sendiri, maka ruang ganti baju untuk perempuan adalah sebuah kewajiban. Namun, perjalanan untuk mencapai hal tersebut masih panjang karena crosstalk masih dinilai sebagai boy's club.
“Untuk waktu yang cukup lama saya tidak bisa menerima jika disebut sebagai aktor crosstalk, lebih tepatnya aktor crosstalk perempuan. Saya juga mulanya tidak terlalu menyukai crosstalk karena tidak memberikan ruang yang cukup untuk perempuan bermain di dalamnya,” ujar Jia Ling dilansir dari media asal Tiongkok, Sohu.
“[Saya ingin menunjukkan] perempuan tidak hanya bisa melakukan crosstalk, tapi juga membuatnya tampak keren,” ia melanjutkan.
Sutradara Berpengaruh di Tiongkok
Saat ini, Jia Ling berada di urutan ke-93 daftar China Celebrity 100 milik Forbes tahun lalu yang mengukur tingkat pengaruh selebritas. Selain itu, media juga menyebutnya sebagai sutradara perempuan yang perlahan-lahan memecah dominasi laki-laki di industri film Tiongkok dengan kesuksesan Hi, Mom. Media CGTN juga menyebut Jia Ling sebagai salah satu dorongan yang mengangkat narasi kekuatan perempuan, She Power, di Tiongkok.
Kesuksesan itu mengantar nama Jia Ling bersanding dengan sutradara perempuan lain yang juga menembus batasan itu selama satu dekade. Salah satunya, Rene Liu dengan film garapannya Us and Them yang berhasil meraih 1,36 miliar yuan atau setara Rp3 triliun di box office. Selain itu, ada juga sutradara perempuan terkenal Li Fangfang dengan Forever Young dan Sun Lun dengan How Long Will I Love You yang sama-sama menembus angka jutaan yuan.
Meskipun begitu, citra fisik Jia Ling yang tidak menyesuaikan diri dengan standar kecantikan masyarakat Tiongkok tentu menjadi sorotan. Awal tahun ini, Jia Ling menjadi bahan pembicaraan warganet yang menyebutnya sebagai balon yang hampir pecah. Beberapa komentar yang dilemparkan kepada Jia Ling dan tubuhnya juga menyinggung tentang kekhawatiran atas kesehatannya. Situasinya itu kembali menekankan bahwa untuk perempuan Asia, prestasi yang dicapai akan tertutupi jika yang disorot adalah ‘kecantikan’.
Baca juga: Kim Yeo-jin, Aktris Drama Korea ‘Vincenzo’ yang Juga Seorang SJW
Jika melihat sepak terjang kariernya, Jia Ling mengalami banyak naik dan turun. Jia Ling sempat tersangkut ‘skandal’ karena memerankan tokoh perempuan berdaya, Mulan. Hal ini bahkan menjadi bahan bercandaan pada 2015. Mulan digambarkan sebagai sosok yang dijebak masuk ke militer karena ditipu dan tersipu melihat laki-laki bertelanjang dada. Cara Jia Ling memerankannya secara ‘komikal’ kemudian menimbulkan perdebatan di dunia maya, yaitu menghina sosok perempuan berjasa dan penampilan komedi yang harus dikekang agar sesuai dengan sejarah.
Selain itu, komedi yang mengangkat karier serta pemberdayaannya secara bersamaan juga melemahkannya. Dikutip dari media SupChina, Jia Ling kadang memerankan damsel in distress yang harus diselamatkan dalam sketsa komedi. Hal itu pun sedikit bergesekan dengan citranya sebagai sutradara berdikari. Namun, sebagai perempuan yang berhasil menembus industri hiburan yang didominasi laki-laki, Jia Ling menunjukkan perempuan juga bisa bersaing dan mengembangkan karier di bidang itu.
Comments