Women Lead Pendidikan Seks
October 30, 2020

Refund Sisters: Grup Idola K-Pop ‘Badass’ Lintas Generasi

Refund Sisters, girl group K-pop lintas generasi, menunjukkan perempuan badass lewat karisma individu dan musiknya.

by Tabayyun Pasinringi, Reporter
Culture // Korean Wave
Share:

Industri musik, termasuk industri K-pop, sering kali memuja kemudaan, terutama untuk perempuan. Idola berusia 30 tahun ke atas biasanya dianggap sudah tidak dianggap relevan lagi. Namun proyek kolaborasi perempuan musisi K-pop dari generasi berbeda, Refund Sisters, ingin mendobrak hal itu.

Refund Sisters beranggotakan Ahn Hye Jin Hwasa alias Hwasa, Jessica Ho atau Jessi, Lee Hyori, dan Uhm Jung Hwa, yang masing-masing berusia 25, 31, 41, dan 51 tahun. Mereka jelas dari generasi yang berbeda: Jung Hwa memulai karier musik pada tahun 1993 lewat album Sorrowful Secret; Hyori bersama grup Fin.K.L pada 1998; Jessi mulai aktif tahun 2005 sebagai rapper solo; dan Hwasa dengan MAMAMOO pada 2014.

Baca juga: Red Velvet, MAMAMOO, dan Itzy: Idola K-Pop dan Bahasa Feminis Mereka

Mereka kemudian bergabung dan merilis lagu Don’t Touch Me bulan ini, tentang ketidakpedulian pada pendapat orang yang menganggap mereka “bermasalah” dan terus menjadi diri sendiri. Lagu ini langsung meraih perfect-all-kill karena menduduki peringkat pertama untuk tangga-tangga lagu di Korea Selatan—Melon, Genie, Vibe, dan iChart.  

Nama Refund Sisters sendiri dipilih untuk menunjukkan bahwa para anggotanya perempuan-perempuan berani dan badass, yang ketika meminta refund atau pengembalian uang mudah karena para penjaga toko tidak bisa menolak mereka.

Masing-masing anggota memang karismatik. Secara individual, Hyori, Jung Hwa, Jessi, dan Hwasa, memiliki karakteristik khas yang membuat mereka menonjol di hadapan publik. Jung Hwa dan Hyori sebagai musisi senior dan diva kesayangan Korea Selatan, Jessi yang terkenal blak-blakan, serta Hwasa dari MAMAMOO yang tidak peduli dengan standar kecantikan dangkal adalah kombinasi tepat untuk sebuah grup perempuan badass.

“Arin”, seorang queer Moomoos—sebutan untuk penggemar MAMAMOO—mengatakan Refund Sisters terlihat “beda” dalam artian perempuan dengan sifat yang berani menentang aturan industri musik K-Pop.

“Dampak atau impact dari mereka mungkin mengarah pada industri K-Pop yang melihat idola perempuan usia 30 tahun menjadi kurang relevan, dan bagaimana Jung Hwa serta Hyori membuktikan meskipun sudah berumur mereka masih ‘in’ dalam industri,” ujarnya.

Karier idola perempuan lebih pendek

Perempuan para anggota kelompok idola K-pop biasanya memulai pelatihan kariernya dalam usia semuda 12-13 tahun. Namun usia grup idola perempuan ini jauh lebih pendek daripada grup idola laki-laki. Boyband generasi generasi pertama legendaris Shinhwa melakukan debut pada 1998 dan masih aktif sampai saat ini. Berbeda dengan grup idola perempuan, seperti S.E.S yang dinaungi SM Entertainment, melakukan debut pada 1997 dan bubar pada 2002. Meski S.E.S sempat meluncurkan proyek reuni pada 2016.

Dilansir dari The Korea Herald, kritikus budaya dan profesor dari Kyung Hee University, Lee Taek-gwang mengatakan, untuk grup idola perempuan banyak yang populer karena citra muda, imut-imut, dan polos. Ketika mereka dewasa, citra tersebut sulit dipertahankan dan digantikan dengan grup yang lebih muda.

Baca juga: Industri K-Pop Memang Toksik, Tapi Kritik Terhadapnya Suka Salah Sasaran

Selain itu, singkatnya usia grup perempuan sering dikaitkan dengan kontrak tujuh tahun grup idola hingga mitos kutukan tujuh tahun atau seven years curse. Di usia tujuh tahun, grup idola cenderung mengalami kendala dalam perpanjangan kontrak yang biasanya berujung salah satu anggota memilih karier solo atau pembubaran grup.

Jessica dari Girls Generation keluar dan berkarier solo di usia ketujuh grup tersebut. Saat ini Girls Generation masih aktif meski tiga anggotanya—Tiffany, Sooyoung, dan Seohyun—sudah tidak di bawah naungan agensi SM Entertainment. Sementara grup idola seperti SISTAR dan miss A sudah bubar.

Meski Fin.K.L tidak dinyatakan bubar secara resmi, Hyori memilih jalur solo dalam karier musiknya. Ia juga sempat vakum setelah pindah ke Pulau Jeju, dan kemudian membintangi reality show Hyori Bed & Breakfast.

Hyori sempat mengatakan ingin membentuk grup beranggotakan perempuan dengan karakter kuat. Sebelumnya tahun ini, ia sempat berkolaborasi dengan musisi laki-laki legendaris, Rain dan Yoo Jae Suk, dan membentuk SSAK3.

Girl group badass lebih dari visual

Hyori, yang diberi julukan the nation’s fairy oleh warga Korea Selatan, menunjukkan karisma perempuan dewasa yang tidak takut untuk tampil seksi. Aspek tersebut menjadi kemiripan yang dimiliki ketiga anggota Refund Sisters lainnya.

“Jung Hwa dan Hyori melawan aturan industri (usia singkat idola perempuan). Selain itu, Uhm Jung Hwa yang sudah di usia 50-an menunjukkan bahwa menjadi seksi tidak mengenal umur,” ujar Arin.

“Tanggapan pendengar untuk lagu ‘Don’t Touch Me’ ini bisa berbeda-beda dan tidak bisa dikotakkan. Ada yang internalisasinya menjadi seksi meski sudah berusia 50 tahun atau tidak memedulikan pendapat orang lain. Kalau untuk saya pribadi, internalisasinya bersikap bodo amat, misalnya dalam memilih cara berpakaian. Asal tidak merugikan atau melukai orang lain,” ia menambahkan.

Belakangan ini makin banyak grup idola yang tampil badass dan menonjolkan kepercayaan diri dalam lagu-lagu mereka. Arin mengatakan, kata badass sangat luas dan penyematannya bisa dalam wujud konsep lagu atau visual grup, perilaku, hingga melawan norma.

Baca juga: BTS ARMY: Perempuan Cuma Ingin Bebas Berekspresi

“Semua grup bisa badass dengan aktualisasi yang berbeda. Secara pribadi, menurut saya, jika ingin badass jangan tanggung sekedar visual atau lirik saja. Ambil contoh Hwasa yang benar-benar all out untuk melawan,” kata Arin.

Di tengah industri K-Pop yang mengatur idola perempuan, termasuk dalam soal usia, ia berharap kolaborasi perempuan kuat dan menantang aturan seperti Refund Sisters akan lebih banyak agar ada perubahan dalam industri.

“Secara personal saya melihat industri akan terdampak jika kolaborasi yang membiarkan perempuan having fun terjadi lebih sering. Misalnya ada kolaborasi idola perempuan yang melawan norma gender, seperti Moonbyul (anggota MAMAMOO) dan Amber. Kolaborasi seperti itu (perempuan yang berani melawan) harus terus ada,” ujarnya.

Tabayyun Pasinringi adalah penggemar fanfiction dan bermimpi mengadopsi 16 kucing dan merajut baju hangat untuk mereka.