“Ibuku menikahi serigala dan lahirlah aku.”
Sebuah inisiatif pelatihan menulis membantu narapidana perempuan di Jakarta menemukan suaranya.
Ibuku sekuat kapiten dan pelaut, bertahan merawat anak-anakku yang ditinggal ibunya di penjara.
Privasi merupakan barang langka di penjara perempuan, yang satu kamar bisa dihuni sampai lebih dari 20 orang.
Narapidana perempuan menuliskan bagaimana mereka rindu hal-hal sederhana seperti makan mie ayam di pinggir jalan dan bahkan kemacetan jalan.
Narapidana perempuan dari Lapas Pondok Bambu bercerita soal istilah yang paling populer dalam penjara: Cadong.
Narapidana perempuan dari Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu, Jakarta, menuliskan kisah mereka dalam sebuah serial tulisan. Ini adalah tulisan pertama.