Women Lead Pendidikan Seks
January 26, 2022

Jangan Dulu Alergi, Ini 7 Keuntungan Pacaran dengan Feminis

Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar cewek feminis? Ribet? Marah-marah melulu atau mungkin kamu beranggapan feminis itu benci laki-laki?

by Kevin Seftian
Issues // Relationship
Berpacaran dengan Cewek Feminis
Share:

Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar cewek feminis? Ribet? Marah-marah melulu atau mungkin kamu beranggapan feminis itu benci laki-laki? Nah, jika kamu masih beranggapan seperti itu, bisa jadi kamu terjebak dengan berbagai mispersepsi tentang feminis yang sering kali berseliweran di media sosial.

Sekarang ini, orang memang sudah cukup familier dengan cewek feminis yang sering kali vokal terhadap isu-isu perempuan, kesetaraan gender, hingga isu-isu sosial lainnya. Meski begitu, banyak yang salah kaprah dan berpendapat kalau feminis ini mau berada di atas cowok. Padahal faktanya, yang dilawan oleh feminis adalah budaya yang meminggirkan perempuan dan membuat laki-laki dianggap lebih dominan dan superior. 

Baca Juga: Kodrat Perempuan adalah Jadi Ibu Merupakan Miskonsepsi

Asumsi bahwa feminis benci laki-laki juga enggak benar karena misandri dan feminism itu dua hal yang berbeda dan bisa dibilang berlawanan. Selain itu, banyak kok cewek feminis yang menjalani hubungan berpacaran dan asyik-asyik aja, tuh. Malah bisa menjalin hubungan yang lebih sehat dan setara kerena enggak melulu berkutat dengan aturan normatif, laki-laki yang harus bayarin perempuan atau harus lebih dominan dalam hubungan. 

Yuk kita bahas lebih dalam, keuntungan bila berpacaran dengan cewek feminis.

1. Kamu Bebas Berekspresi

Biasanya cowok takut kalau pacarnya tidak bisa menerimanya kalau ia sibuk dengan hobi yang digemarinya dan tidak bisa berekspresi menjadi diri sendiri. Namun, di mata cewek feminis yang punya pemikiran terbuka serta demokratis, semua orang punya hak untuk melakukan apa yang mereka senangi. Kamu tidak akan diomeli karena senang main gim, atau basket setiap minggu.

Baginya, semua orang berhak berekspresi selama hal tersebut positif dan menyenangkan. Bahkan mungkin, kamu bisa mengenalkan hobi kamu dan siapa tahu pacar kamu malah ikut tertarik, sehingga kamu malah jadi punya kegiatan positif yang menyenangkan berdua.

2. Ia Tidak Ragu untuk Membantumu

Cowok sering kali gengsi atau takut terlihat lemah Ketika meminta bantuan, nah, hal-hal kayak gitu termasuk dalam toxic masculinity. Ketika kamu memang butuh bantuan, enggak apa-apa untuk minta bantuan pasangan. 

Selain itu cewek feminis juga enggak lebih mudah dimintai pendapat. Misalnya kamu masih kuliah dan punya masalah dengan skripsi? Atau karyawan yang lagi pusing karena kerjaan? jangan ragu buat minta bantuan ke pacarmu. Pasalnya, cewek feminis itu tidak akan melewatkan kesempatan untuk menunjukan kalau mereka itu pintar dan punya kemampuan yang sama dengan cowok.

Baca Juga: Pelajaran Berharga Jadi Korban Kekerasan dalam Pacaran

Alhasil, mereka tidak akan segan untuk membantu atau sekadar memberikan saran buat masalahmu. Terkadang mereka punya jawaban yang kamu butuhkan.

3. Tidak Saling Membebankan Siapa yang Harus Bayar 

Bila kamu punya pacar feminis, maka kamu tidak perlu bingung persoalan membayar bill setelah makan di restoran. Cewek feminis akan bersedia bernegosiasi agar biayanya bisa dibagi sama rata. “Andi” 

Kamu bisa terbuka tentang kondisi finansial, dan kamu tidak terasa terbebani dengan cowok yang harus selalu kelihatan dominan. Pasalnya ego itu datang dari maskulinitas toksik yang mengukuhkan laki-laki harus lebih mampu dan bisa menyediakan segalanya. Sikap seperti ini terbentuk karena konstruksi sosial masyarakat patriarkal yang juga membebani laki-laki.

4. Kamu Tidak Perlu Khawatir Membahas Isu Sensitif

Punya pacar feminis kamu jadi tidak perlu takut untuk membahas isu-isu yang dianggap sensitif oleh sebagian orang. Karena cewek feminis itu punya pemikiran yang terbuka dan tidak akan sembarangan memberikan kritik, meskipun orang tersebut berbeda pendapat dengannya.

Cewek feminis akan bersedia untuk berdiskusi dan berpikiran terbuka tanpa memandang golongan, ras, agama, dan gender.

5. Relasi lebih Sehat dan Awet

Saat bertemu dengan masalah dalam berpacaran, kamu bisa saling berdiskusi dan berkompromi untuk mendapatkan solusi terbaik. Alih-alih bergumul sendirian dan tidak menemukan jalan keluar. Pasalnya, tidak ada yang saling mendominasi dan berdiskusi bersama karena dalam hubungan sama-sama setara. Selain itu, menemukan jalan tengah bersama bisa menjadi 'bahasa romantis' yang bisa membangun relasi lebih sehat dan awet.

Baca Juga: ‘Toxic Relationsh*t’: Kenapa si Gadis Baik Bisa Terjebak di Relasi Toksik?

6. Bye Maskulinitas Toksik

Kamu tidak perlu khawatir bila kamu tiba-tiba menangis didepan pacar kamu. Pasalnya, mereka tidak mengenal istilah boys don’t cry. Sisi emosional yang direpresi akibat maskulinitas toksik lalu dikukuhkan budaya patriarki menjadi satu hal yang bisa dilunturkan bersama, walaupun hanya dalam skala kecil, hubungan berdua. Cewek feminis itu tidak mengenal maskulinitas toksik dan mereka sangat terbuka dengan apa yang kamu rasakan secara emosional. Jadi, ketika merasa resah atau sedih tidak usah dipendam sendiri dan berbagi curahan hati bersama.

7. Kamu Jadi Lebih Memahami Perempuan

Berpacaran sama cewek feminis, ia pasti suka mendiskusikan isu gender, dan membuat kamu jadi paham seluk-beluk perempuan. Kamu bisa paham apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan, serta pandangan hidup mereka.

Baca Juga: 6 Cara Jitu Menghindari ‘Toxic Relationship’

Dengan begitu, kamu tidak akan melihat perempuan dengan sebelah mata seperti kebanyakan cowok patriarkal lainnya. Sehingga kalian akan jadi lebih paham satu dengan yang lain. Malah tidak menutup kemungkinan kalau kamu dapat lebih menghormati perempuan yang ada di sekeliling kamu seperti ibu, saudari, atau perempuan lain yang insipiratif.

Dari beberapa poin di atas memperlihatkan kalau berpacaran dengan seorang cewek feminis tidak berarti si cowok akan menjadi pihak yang "tertindas". Bagaimana? Masih tidak mau untuk punya pasangan seorang feminis?