Saatnya kita mengalihkan perhatian pada bagian terbaik dari tubuh kita dan cara menonjolkannya, bukan kekurangan tubuh kita.
Daripada terus berkutat dengan kekurangan tubuh, kita bisa mengalihkan perhatian kepada bagian terbaik tubuh dan cara menonjolkannya.
Dulu setiap aku bercermin, aku seperti berperang melawan diri sendiriku. Tapi lama kelamaan aku merasa, aku cantik juga. Beberapa kali juga aku mendapat pujian untuk kulitku, yang dalam bahasa gaul sekarang disebut tanned.
Tidak banyak yang menyadari bahwa dampak body shaming ini sungguh besar bagi yang menerimanya. Dan tips-tips ini akan membantu kita menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk yang sebenarnya termasuk sebagai body shaming.
Siapa yang sering panik kalau si jerawat sudah muncul? Kayaknya hampir sebagian besar dari kita pernah merasakannya ya. Tenang, teman-teman. Jerawat itu normal. Kalau segala usaha sudah dilakukan dan jerawat tetap ada, ya sudah. Walaupun jerawatan, toh kita masih bisa makan enak. Masih bisa buang hajat teratur. Masih bisa menonton film favorit, mendengarkan musik, masih bisa jalan-jalan. Tidak ada yang kurang. Yuk, ubah cara berpikir kita. Kita harus menerima bahwa kita memiliki jerawat, bahwa kulit wajah kita bisa saja sensitif, dan tidak ada yang aneh dengan itu.
After over five years living with eating disorders, she finally decided to embark on the difficult process to be well again.
My hair is a gift and I have made it go through unkind turmoil, when all along it is my perspective that I should have changed.
Meet the people behind Gayzing Back, a project that aims to create new ways of seeing for individuals who intersect at “fat,” “femme” and “queer” proclivities. It aims to portray the holders of these identities as beautiful, respectable, strong and desirable.
Gayzing Back is a project that aims to create new ways of seeing for individuals who intersect at “fat,” “femme” and “queer” proclivities.
Jangan tunggu Tara Basro mendeklarasikan kampanye tubuh positif untuk mencintai dirimu sendiri.