Sistem hukum yang tidak berpihak pada korban dan aparat penegak hukum yang tidak memiliki perspektif gender melanggengkan kekerasan terhadap perempuan.
Olok-olok terhadap status janda mengandung bibit-bibit kekerasan dan turut andil mempertahankan KDRT.
Membangun relasi emosional dengan anak dan keluarga tidak akan membuat laki-laki menjadi lemah.
Kekerasan berbasis gender tidak hanya menyangkut fisik, tapi juga kekerasan akibat konstruksi norma masyarakat seputar gender.
Globally, about 38 percent of all women murdered die at the hands of their intimate partners.
Saya tak pernah menganggap suami Ibu adalah ayah saya. Ia hanyalah pria yang mengharapkan surga dengan menikahi janda.
Tingginya persentase kasus KDRT terhadap istri menunjukkan bahwa rumah bukan tempat yang aman bagi perempuan.