Katanya nih, unsur komitmen dalam relasi gay adalah hal yang mustahil. Benarkah demikian?
Melela di Indonesia membutuhkan strategi, jadi pastikan kemandirian finansial terlebih dahulu.
Dunia queer dipenuhi label yang terkadang membuat jengah sebagian orang.
Is she just being nice, or is she really into me?
Saat orientasi seksual kita tidak ‘straightforward’, bagaimana cara mengetahuinya?
Apakah saya bisa disebut transpuan meskipun tidak berdandan, belum suntik hormon atau operasi?
Apakah ‘coming out’ faktor utama untuk menjamin hubungan pasangan queer ‘happy ending’?
Kenapa kelihatannya orang-orang gay sepertinya “banci tampil” dan ingin menonjol?
Mungkinkah seorang lesbian tetap mengupayakan dekat dengan Tuhan?
Bisakah kita membelokkan seseorang menjadi bagian dari LGBT?